Rabu, 29 Oktober 2014

Sebuah Nama Sebuah Cerita dan SATU CINTA

Sebelumnya sih, saya minta maaf  jika ada pihak pihak yang merasa saya alay lebay atau apapun lah. Harap maklum namanya juga perempuan menyek-menyek dan melow itu bisa ditolerir kan yah? Dan curhat itu sudah biasa yah... Kalau ada yang ndak sependapat jangan marah.. saya hanya curhat tanpa bermaksud apapun. Hufft bulan yang berat Oktober ini, penuh lika dan liku..Terutama bagi Sleman Fans... Jika ditanya apa kabarnya OKTOBER, saya yakin semua akan jawab LUAR BIASA.
                PSS SLEMAN sebuah nama yang dua tahun terakhir ini menjadi bagian dalam hidup saya Membuat saya melakukan hal hal yang diluar kebiasaan, dan jelas dalam standar saya menjadi luar biasa. Musim yang sangat lengkap menurut saya, setelah musim di belakang saya hanya menonton dari tribun merah atau biru, niat untuk ikut awaydays dan lain sebagainya.Musim ini semua terpenuhi, lengkap dengan bonusnya. Tapi bukan itu saja,  musim ini memberikan pengajaran sesuatu tentang cinta yang tak berbentuk... namun bisa dibuktikan dengan cara luar biasa. And I really thanxfull to my LORD bahwa, meski saya tidak dilahirkan di Wilayah Sleman, bahkan terpisah jauh di Ujung Barat Indonesia, namun saya di Takdirkan untuk jatuh cinta dengan PSS Sleman.

                Seorang teman berkata kepada saya U Can Change Ur Religion, ur politics, ur friends, but NEVER YOU CAN CHANGE UR FAVOURITE FOOTBALL CLUB. Bukan tanpa alasan tapi menurut pehamanan saya yang sederhana ketika kamu memilih suatu klub menjadi KEBANGGAAN mu, saat itu TUHAN MENENTUKAN TAKDIR mu memang disana. Sok tau? Yah biarkan saja, itu yang saya pahami sih. Kalau berbeda yah tidak apa-apa. Ketika kamu jatuh cinta, catat bukan suka yah... kamu tak akan pernah tau apa alasannya. Ambil contoh saat kamu jatuh cinta pada pasanganmu kamu akan bilang dia tampan, dia baik dll dsb.. saat alasan itu hilang mungkin kamu akan putus dan cari yang baru. WHO KNOWS... tapi sebuah club?? Pemain, manajemen, pelatih,  bisa berganti ganti tapi apa iya kamu akan “putus” dengan klub mu saat yang melatih bukan sosok idola mu, bukan pula pemain favorite mu? TIDAK KAN... itulah kenapa suporter dikatakan sebagai pewaris abadi... Tidak peduli dengan apa yang ada di belakang dada, yg paling penting adalah LAMBANG DIDADA...
 Ok back to bulan ujian iman SLEMAN FANS.. tentu semua ingat saat salah satu keluarga melakukan kehilafan dan PSS Menanggung hukumannya hingga harus menjalani partai usiran. Sleman Fans tau, berapa kehilangan yang di derita oleh klub.. Tinggal diam kah? Tidak ... penggalangan dana dengan membeli tiket tanpa pertandingan. Saya hanya newbie untuk soal kecintaan kepada klub kesayangan.. Tapi apa yg dilakukan para Sleman FANS ini pertama saya dengar di sepakbola INDONESIA (CMIIW) ... Saat beberapa tim di indonesia sibuk mengkampanyekan No Ticket No Game... Sleman Fans sudah melakukan terobosan luar biasa.. Slogan mungkin bisa di ganti dengan WITH TICKET WITHOUT  A GAME ... Dan sekali lagi saya berterima kasih kepada Tuhan menjadi bagian dari itu.
                Belum habis bulan OKTOBER, lagi lagi ujian itu datang.. Yah skandal yang membuat PSS dan juga PSIS menjadi bulan-bulanan dan bullyan dimana mana. Banjir kencaman, banjir hinaan dll dsb... Banyak yang menyayangkan kenapa harus seperti itu, bahkan banyak juga bagian dari Sleman Fans yang terbawa arus... Saya pribadi Kecewa? JELAS... Malu? Sudah Pasti... Tapi mau apalagi sudah kejadian.. dan ini keluarga saya, tak mungkin saya tak membela saat ada yg menghina.. meskipun saya tau yang dilakukan itu salah. Saat PSS dibawa ke Komdis demi Tuhan saya malah berdoa tidak apa-apa di diskualifikasi.. karena saya tidak ingin orang memandang PSS lebih buruk lagi. Mereka tidak pernah tau perjuangan yang dilakukan, baik pemain atau sleman fans. Seperti pepatah kuno yang bilang Hal buruk lebih cepat menyebar dibanding hal baik.  Yah jika tidak di kenakan sanksi seperti itu akan banyak yg berpikir bahwa PSS memang “bermain” kotor. Mana mereka tau berapa kali PSS kena kerjai. Mungkin pada saat itu benar mereka tidak “fair play”  namun pasti ada sebab dan juga ada akibat. Namun apa iya komdis federasi tertinggi negeri ini mau mengusut sampai ke akar permasalahannya. Dan PSS yang hanya "kena getahnya" tidak dihukum seberat itu, namun sang dalang yang memakan nangkanya lah yang di hukum... Entahlah saya sendiri tidak yakin.... Tapi yah semoga masih ada keajaiban dan bisa membuat hal itu menjadi kenyataan.

 Jangan ditanya bagaimana perasaaan saya saat kasus ini jadi trending di media manapun, tidak bisa tidur nyaris sampai sekarang... Sedih iya, kesal iya... Bukan pada PSS, namun pada yang dengan sok suci mengatakan ELJA begini lah, ELJA begitu lah... Hujan sehari, menghapus kemarau satu tahun... nila setitik rusak susu sebelanga... Yah yang kalian yang tidak mengawal ELJA dari awal musim hanya melihat HUJAN dan NILA nya ... tapi kami yang berjuang bersama tau perjuangan mereka... Namun nyatanya meminjam posting dari CSS bahwa dukungan suporter fanatik dan pemain memadai belum lah sanggup menembus dinding tak kasat mata untuk melangkah ke babak 4 Besar. Cinta yang kami titipkan kepada para punggawa ELJA tidak cukup menguatkan langkah mereka, dipaksa berhenti.
                Putusan keluar, PSS dan PSIS diskualifikasi, turun ke Kasta ke LIGA NUSANTARA. Reaksi beragam yang saya liat. Tapi fokus saya jelas ke teman-teman Sleman Fans.. Jangan ditanya... malam itu TL Twitter saya status pada melow... Sampai nyaris jam 5 subuh masih pada galau bin sedih.. Wajar sih kalau saya rasa, saya malah nangis semalaman... Bukan karena turun kasta atau diskualifikasi tapi karena saya tau, kenapa kehilangan kepercayaan pada Tangan yang jauh jauh lebih kuat... Karena beberapa kali musim ini Tuhan mengawal ELJA dengan baiknya... Menjaga dengan baiknya hingga diserang berapa kali saja masih bisa lolos... Tapi sekali lagi saya berada di LUAR KOTAK.. dan jelas saya bisa berucap seperti itu karena saya dapat melihat dengan jernih. Tapi jika dalam sudut pandang manajemen ELJA yg berada di dalam kotak mungkin semua terasa membentur dan buntu. Sudah terjadi, nasi sudah jadi bubur.. Jangan menyesali namun mari sama – sama berbenah. Saya mungkin fans baru yang tidak mengikuti sejarah panjang TIM INI dari awal, tapi ketika kamu jatuh cinta, maka ukurannya bukan seberapa cepat kamu jatuh cinta namun seberapa lama kamu mampu bertahan menjaga.
                Jatuh Cinta pada sebuah Club, itu semua diluar nalar dan logika ... Kita mencintai sesuatu yang abstrak. Banyak yang bilang Liga Nusantara lebih mirip pertandingan antar kampung dll dsb.... Saya sendiri tidak tau kebenarannya seperti apa, karena saya bukan ahli sepak bola indonesia. Dalam hidup,  bunda saya mengajarkan setiap hal terjadi karena sesuatu alasan, bahkan dari yang terburuk akan selalu ada pengajaran positif yang dititipkan TUHAN. Jika kita mampu melihat hal positif, maka kita akan bisa maju dan melangkah ke depan insyaallah menjadi lebih baik. Namun jika tidak, maka selamanya kita akan berada disana sana aja... meratapi... menyesali...
                Ujian yang berat... kali ini ELJA harus memulai semua dari awal, belajar berjalan sebelum terbang tinggi... Manajemen dan Pungawa adalah satu sayap... sedangkan kita para suporter adalah sayap yang lainnya. Dibutuhkan dua sayap agar bisa terbang.. Tanya pada hati masing-masing para Sleman Fans.. Apa alasanmu selama ini berdiri, bernyanyi, dan mengibarkan panji kebanggan dari batas pagar tribun? Karena PSS tim besar, karena PSS tim yang main di DU dan akan naik ke ISL.. karena stadionnya Megah.. karena pemainnya bagus.. karena ini, itu, dll,dsb... ATAU HANYA KARENA  ITU PSS SLEMAN, SEBUAH CLUB BERLAMBANG CANDI, TIDAK ADA YANG LAIN. Tak peduli siapa yang datang dan pergi, dilapangan berumput standar internasional atau hanya lapangan berpasir... selama disana.. didada mereka ada lambang candi kebanggan maka cinta dan dukungan akan ada buat mereka.  Hanya itu tugas suporter... dan bagi mereka dimana kami menitipkan rasa cinta dan kebanggan ini... saya yakin, kalian tidak akan lagi membuat kami terluka...
                Saat kami para suporter melakukan hal yang merugikan kalian, kalian selalu dan selalu memberi maaf dan pengertian pada kami. Dan kali ini, kami akan memaafkan dan mencoba mengerti kesalahan kalian. Semoga lain kali.. jika kalian lupa bahwa CINTA KAMI BEGITU BESAR.. cukup lah PERCAYA BAHWA TUHAN BESERTA KALIAN.... LAKUKAN YANG TERBAIK, BIAR TUHAN MENYELESAIKAN DENGAN CARANYA... jika lain kali di masa yang akan datang... kalian bertemu dinding tak kasat mata........ Dan akhir-akhir ini playlist saya buat memperbaikki mood adalah lagu BRAVE dari SARA BAREILLES .... dan penggalan lirik favorit saya mungkin bisa kita renungkan sama sama
Everybody's been there, everybody's been stared down
By the enemy
Fallen for the fear and done some disappearing
Bow down to the mighty
Don't run, stop holding your tongue
Maybe there's a way out of the cage where you live
Maybe
one of these days you can let the light in
Show me how big your brave is
Say what you wanna say
And let the words fall out
Honestly
I wanna see you be brave

                PSS SLEMAN.. SEBUAH NAMA, RIBUAN CERITA, DAN SATU CINTA... TILL THE END OF TIME I AM SLEMAN.. YOU ALWAYS BE MY PRIDE AND PROUD TO BE PART OF YOU... 

Minggu, 05 Oktober 2014

Pengalaman Pertama selalu punya Cerita

Awaydays selalu punya cerita, nampaknya hal itu benar adanya. Sabtu kemarin adalah awaydays pertama dan cukup luar biasa menurut saya. Perjuangannya yang sebagian besar terjadi karena kebodohan saya sendiri. Hahahahaha..... Yah semua bermula pada saat saya masih di Bali tiba tiba mendapatkan notif dari teman saya di semarang, dia nge tag saya di path foto koran lokal semarang yang judul nya PSIS akan jamu PSS Sleman. Ditantangi away day sama dia, dan karena itu terjadi hari sabtu, saya rasa oke lah... Gak masalah karena memang Sabtu saya libur, dan saya sudah melewatkan 2 pertandingan kandangnya Super Elja dikarenakan urusan kerjaaan yang membuat saya harus berada di luar pulau jawa. Hitung hitung sebagai penebusan dosa kalau saya bilang sih karena sudah melewatkan pertandingan kandang nya Elja.
                Sehabis mengonfirmasi ke teman saya tersebut, kemudian saya memesan travel dan penginapan. Rencananya saya akan berangkat jum’at malam kemudian menginap beristirahat satu malam di Semarang kemudian Sabtu saya kembali ke Jogja. Saya sangat bersyukur karena doa awal musim, untuk dapat mengawal awayday nya Elja kesampean dan dikabulkan oleh Tuhan. Namun ternyata tidak semudah apa yang diharapkan. Kamis Malam saya baca berita di Fanpage PSS Sleman mengatakan bahwa panpel tetap belum mengijinkan untuk Sleman Fans Hadir, padahal sudah ada negosiasi yang dilakukan oleh perwakilan BCS, namun masih gagal. Sehabis baca itu saya BBM teman saya di Semarang dan menanyakan kepada beliau bagaimana baiknya jika seperti itu, karena saya pengen tetap hadir. Dia mengatakan bahwa tidak masalah asalkan saya hadir tanpa atribut. Tadinya sudah ingin membatalkan, apa iya saya bisa nonton tanpa berteriak teriak dan tanpa mengenakan atribut kebanggaan saya. Namun memikirkan bahwa kemungkinan besar pertengahan bulan nanti saya harus ke luar pulau lagi, dan lagi lagi melewatkan hadir di stadion mendukung Super Elja berlaga akhirnya ya sudah hadir tidak apa apa, lagian saya sudah terlanjur memesan travel dan penginapan. Sayapun mewanti wanti bahwa saya mau duduk di tribun netral, dan teman saya mengatakan aman, akan duduk di tribun C barat. Tapi apa mau dikata, manusia berencana Tuhan yang menentukan. Sampai jam 11 malam saya masih harus berkutat dengan pekerjaan. Travel hangus... penginapan juga hangus. Itu mengesalkan.. bingung nyari travel kemana, seorang teman mengatakan bisa reservasi online di travel joglosemar via sms. Thanx God masih ada seat yang tersedia, namun berangkat pukul 6 pagi. Cerita unik dari travel satu ini, kode booking dan nomor rekening dikirim, namun tidak ada nominal. Panik lagi saya.. bertanya sana sini harga travel ini berapa seorang teman mengatakan kurnag lebih 80.000 . akhirnya saya transfer ke sana.
                Dan lagi lagi saya harus menghadapi kendala karena kelalaian saya sendiri. Saya bangun kesiangan dan travel sudah berangkat. Saya sampai disana pukul setengah 7. Dan mau tidak mau harus membeli kembali tiket yang masih tersedia, dan Alhamdulillah ada seat kosong jam 10.00 WIB. Mau tidak mau akhirnya saya  tetap beli juga itu tiket. Dan berdoa semoga sampai semarang tepat waktu. Tepat pukul 13.00 sesuai jadwal. Tapi sekali lagi manusia berencana, Tuhan pemegang kuasa yang menentukan. Saya sampai ke Semarang pukul nyaris pukul setengah 3. Itupun salah lokasi turun, harusnya turun di jatingaleh saya malah sudah sampai di jalan pemuda yang ternayata jauh dari stadion jatidiri semarang (karena saya buta dengan semarang wkwkwk). Syukurnya teman saya berbaik hati nyamperin saya kesana. Tidak punya ide sama sekali kalau ternyata BCS hadir... saya baru tau mereka hadir saat pemanasan tiba tiba ada chant yang selalu bikin saya merinding.. dan saat saya bertanya ke Teman saya memangnya ada diizinkan hadirkah... teman saya bilang dia pun tidak tau... Ooooh damn, itu mengesalkan.. saya duduk di tribun yang salah. Walaupun dibilang netral tapi jelas yang duduk disana Fansnya PSIS. Dan ini murni kebodohan dan kelalaian saya. Biasanya saya rajin stalking twitter, facebook dan media media sosial lainnya untuk info tentang BCS atau PSS. Namun dikarenakan keriwehan urusan kerjaan kantor dan juga pemesanan tiket travel saya sampai melewatkan untuk sekedar stalking ke Fanpage PSS. Blunder Luar biasa, karena biasanya saya tipikal orang yang selalu melakukan segala sesuatu dengan terencana dan persiapan matang. Namun nampaknya kalau tentang ELJA saya selalu melanggar kebiasaan saya, tapi kalau sedang jatuh cinta dan tergila gila bukankah selalu seperti itu. Semua jadi Irasional. Dan Akhirnya disinilah saya terdampar... ditengah tengah sarang harimau. Dan itu tidak enak... Bagaimana saya harus menahan diri, bagaimana saya harus menahan mulut itu jangan ditanya... Sampai saya diketawain oleh teman teman saya,  karena tumben melakukan SILENZO STAMPA pas nonton bola. Istilah yang populer dikalangan interisti eranya mourinho. Yup melakukan aksi diam, dan itu Sesak Jendral....

Gol pertama dari PSIS semua tribun di tempat saya duduk berdiri kesenangan.. nampaknya Cuma saya yang misuh misuh.. tapi tetap tidak berani terlalu keras. Saat Adelmund akan melakukan free kick saya berdoa dalam hati.. C’mon adelmund please show me ur magic... and HE DID.... saat itu saya tidak bisa menahan diri dan mengepalkan tangan dan nyengir ke arah teman teman saya.

                Kejadian luar biasa adalah saat harus menahan diri saat abang herman batak menjadi bullyan satu stadion. Namun dengan ketengan luar biasa, sampai bapak depan saya berkata mentalitas pemain profesional ya harus seperti itu. Betapa bangga dan haru saya mendengar hal tersebut. Setelah caci maki yang saya dengar hampir sepanjang babak ke dua, masih ada juga yang bisa melihat hal positif. No comment tentang kinerja wasit, yang saya liat sore itu SUPER ELJA main LUAR BIASA TENANG dan SABAR secara TIM. Alur bola sangat enak di lihat... Yang lucu menjelang akhir pertandingan, setiap pemaen PSIS memegang bola, bapak dibelakang saya selalu ribut dengan kata kata yang sama, menggunakan bahasa jawa dan saya tidak paham artinya. Saat saya tanya artinya apa teman saya bilang kurang lebih “Jatuh aja, kalau gak jatuh kamu gak mungkin ngegolin” ... nyengir saya dengernya... But after ALL thanx God SUPER ELJA GOT 1 POINT. I CAN’T ASK MORE... that’s More Than ENOUGH....
                Peluit berakhir, seperti biasa para pemain melakukan salam penghormatan pada Sleman Fans yang mengawal laga. Lagu "BAGIMU SLEMAN" berkemundang.. dan kali ini saya bisa ikut... karena tribun C nyaris kosong... Maapkan tidak bisa lantang berteriak. Dan itu membuat teman saya berkomentar “apa selalu seperti itu”... Saya bilang... iyah selalu tiap akhir laga... Dan sebuah koment yang bikin saya berbunga bunga dia bilang “BCS APIK, NYANYI E BANTER, TUR SOPAN” kalau gak salah mengartikan itu artinya BCS bagus, nyanyinya lantang, dan Sopan. Ahhh menyenangkan sekali rasanya, dapat pujian seperti itu walau itu bukan buat saya. Bangga pada mereka tentu saja...
                Away day pertama saya benar benar banyak pembelajaran, tapi kalau tidak salah bagaimana saya bisa belajar. Notedself adalah mencari informasi itu penting kalau tidak ingin salah jurusan wkwkw. And in the End saya bersyukur Tuhan membuat saya jatuh cinta pada Super ELJA... karena seburuk apapun kondisi, saya tidak pernah mendengar kata kata tidak layak dijadikan CHANT, karena miris rasanya saat melihat anak anak kecil berteriak kata kata tidak pantas. Sampai bapak depan saya sempat berkomentar 'pulang pulang anakmu bakang blg a*u ke kamu'.... Cukup membuat saya geleng geleng kepala.  Yup in the End of day.. I SAY THANKFUL to MY LORD for GREATEST day... Sejak kenal PSS saya selalu melakukan hal diluar kebiasaan saya, ini adalah pengalaman pertama saya seumur hidup pergi tanpa persiapan matang. Bukan tipikal saya sekali melakukan hal seperti ini. Tapi tidak akan ada langkah selanjutnya jika tidak ada langkah pertama. But for next , saya tidak akan sesemberono ini lagi... Cukup satu kali ini saja nekat gak liat liatnya... Ketemu Rabu nanti Elja ... dan u have to get 3 point and flying high... 

Selasa, 16 September 2014

Nama Lain Dari Cinta Itu PSS Sleman

Rasanya sayang kalau tidak menuliskan ini untuk Malam Luar Biasa kemarin. Hari yang Jelas Komplit semalam... Tentang Cinta tak Terbatas untuk kesayangan yang luar biasa. Hari istimewa kalau saya bilang. Mengawal Elja saat laga kandang is must kalau bagi saya selagi saya bisa.
Kemarin dimulai dari sebuah rutinitas kerjaan, yang mengharuskan saya ke Purworejo untuk masalah kerjaan, hati saya sudah kemat kemit saat jam 4 Sore saya masih terjebak kemacetan arus yang membuat saya belum sampai ke kota Jogja. Yah karena kemarin adalah laga kandang Elja. Seperti kebiasaan setiap laga kandang elja jika itu hari kerja saya pasti membawa baju ganti dan sepatu ganti. Dan langsung cuzz menuju ke stadion. Karena pernah satu kali menonton elja dengan menggunakan pakaian kerja bukan hal yang nyaman, dipandang aneh itu tidak enak. Yah kostum nya kelewat salah sih karena saya memakai heels yang tingginya 10 cm dengan dress terusan jelas kostum yang salah. Dan jelas saja bukan saja kena goda pada saat menyerahkan tiket, tapi juga diliatin bagai makhluk alien hahahahha... oke back to the track tentang cerita kemarin malam. Sampai kantor pukul nyaris setengah enam, membuat saya tergesa menyelesaikan laporan harian saya, ganti baju dikantor dan langsung ke MIS. Sepanjang jalan pun saya tak berhenti mengumpat karena lagi lagi terjebak arus macet. Benar benar perjuangan luar biasa untuk sekedar sampai stadion sore kemarin.
Kejadian yang bikin hati saya haru biru semalam adalah pada saat membeli tiket (okeh semua boleh bilang saya lebai tapi ini bikin mata saya berkaca-kaca). Pada saat saya membeli tiket, sebelah saya ada anak lelaki yang kalau saya taksir usianya mungkin sekitar 15 tahunan kurang lebih.  Yang menarik perhatian saya adalah dia membeli tiket dengan menggunakan uang recehan, benar benar recehan. Yang saya yakin dia kumpulkan dengan penuh perjuangan, entah dari sisihan uang jajan atau dari hasil kerjanya saya tidak tau. No ticket No Game , hati saya tiba tiba menghangat.... ini bukan sekedar slogan omong kosong. Tapi nyata terpatri dalam benak dan attitude ... Cuma bilang LUAR BIASA... terlihat sepele, tapi ini luar biasa menyentuh saya. BETAPA RASA CINTA ITU SELALU MENGHANGATKAN

Masuk di tribun Kuning, tempat duduk belum terlalu padat, masih lenggang karena masih kurang dari pukul tujuh. Dan kali inipun saya benar benar harus menggunakan sabar yang luar biasa.... Yah biasanya sih kalau datang sendirian tanpa teman laki laki saya pasti akan duduk di tribun merah atau biru. Tapi kali ini saya nekat di tribun kuning, karena rasanya saya tidak akan mungkin tahan untuk tidak berteriak-teriak (akumulasi kangen ama ELJA sih). Dan dengan bujuk rayu, akhirnya teman sayapun bersedia untuk di kuning. Dan itu pengalaman pertama saya menyeret teman perempuan saya di tribun kuning.

Saat tribun mulai padat, tiba-tiba ada beberapa laki laki minta ijin duduk disebelah saya (yang saya rasa tidak harus dilakukan), perasaan saya mulai agak tidak enak karena saya mencium bau alkohol. Cuma karena memang tribun sudah sangat padat saya tidak bisa kemana mana lagi. Jadi sambil berdoa di dalam hati agar semua baik baik saja sampai pertandingan selesai saya tetap disana. Perasaan takut, jelas... tapi dengan ketahanan mental yang saya akui LUAR BIASA saya tetap meladeni setiap pertanyaannya. Awalnya dia bertanya kepada saya, saya tidak bisa bahasa jawa yah (yang saya yakin saat teman-temannya ngomporin dia, saya tetap anteng saja), saya jawab tidak. Saya hanya bisa sepenggal sepenggal kata, bukan percakapaan. Yah saya bukan orang jogja asli hanya pendatang, teman teman saya pun memang banyak yang orang jawa, tapi kalau bercakap cakap dimana jika itu ada saya pasti akan berbahasa indonesia karena mereka malas mengulang saat saya nyeletu “artinya apa” XD. Yah mungkin terlihat aneh kali ya bukan orang Jawa dan Jogja tapi cinta PSS Sleman. Tapi Cinta itu tidak bisa pilih pilih ke mana dia berlabuh kan, hati saya jelas menemukan jangkarnya pada ELJA hingga berlabuh dan tak ingin kemana mana lagi (Lebaaaiii biarin dah). Dan selama pertandingan jelas saya tau dia mengintimidasi karena makin lama makin mepet ke arah saya berdiri. Mulai dengan godaan godaan khas playboy kabel.. lagi lagi saya harus memberi acungan jempol pada  diri saya sendiri karena saya masih cukup tenang padahal dalam hati jelas saya panik luar biasa. Kesalahan saya saat itu adalah bilang kalau saya datang berduan saja dengan teman saya yang perempuan. Tapi mau bagaimana lagi, sekeliling kami adalah pasangan pasangan semua.. :D. Turun minum saya sudah tau pasti bakal kena introgasi lagi saya, selama 45 Menit saya bisa berpura pura tak mendengar karena terus bernyanyi. Dari memaksa minta nomor telpon sampai alamat rumah. That’s so annoying, alasannya adalah biar bisa berangkat ke stadion bareng. Dan saya bilang saya terbiasa sendiri. Dan tetap dengan muka datar, padahal saya sudah takut luar biasa karena dia mulai colak colek... Thanx God sebelum lebih jauh pertandingan di Mulai.. dan itu membuat saya bisa berkamuflase, dan pura pura tidak mendengar. Dan saat ELJA akan mendapatkan penalti, tiba tiba dia bilang kalau ini gol saya akan dicium. Tuhan .... sumpah itu menakutkan, dan entah keberanian darimana akhirnya saya bilang “MAU MATI YA COBA SAJA”.. kemudian saya pindah tempat ke tempat dimana agak renggang, mendekati arah polisi mau tidak mau, karena saya benar benar takut (dan ini lagi lagi keputusan salah kemarin malam). Karena seperti yang kita tau, terjadi lemparan air aqua gelas yang di perparah dengan provokasi dari MC dan Bapak Bapak Polisi yang berkecak pinggang :P,  keluarlah senjata ampuh semburan gas air mata. Seolah keluar dari mulut buaya masuk kandang macan lapar.. hahahahaa...
Yup seumur umur sejak saya kenal PSS dan jatuh cinta serta mengawal ELJA berlaga baru kali ini kena gas air mata. Asli itu gak enak.. bahkan sampai pagi tenggorokan dan mata saya masih sakit rasanya. Saya bahkan sampe muntah karena sesak luar biasa... It’s so Crazy Night... But also Wonderfull Night. After all SUPER ELJA got Three Point... That's more than enough For me... 
Kapok ? Enggak... saya justru mengkategorikan kejadian semalam sebagai malam luar biasa.  Karena rasanya saya sudah terlanjur tergila gila pada ELJA. Mungkin noted buat mas mas yang nonton aja sih ini, ngebeer atau minum alkohol sih gak masalah.. asal tau batas diri sendiri alias jangan sampe mabok dan akhirnya buat kontrol diri lepas. It’s not Good even Cool. That’s Annoying.. kalau ndak biasa minum jangan minum... Ke stadion kan tujuannya buat mendukung SUPER ELJA, memberi semangadh dari batas pagar tribun.So minum sebelum pertandingan itu buat apa? Meniru ultras luar negeri? Mereka minum itu dengan tujuan menghangatkan badan... nah klo mas nya kedinginan, minum wedang jahe aja di angkringan. Anget dan sehat... Yah klo minum setelah pertandingan karena merayakan kemenangan itu sih ndak masalah.  Yang lainnya adalah, cobalah untuk mengingat slogan NO LEADER JUST TOGETHER, ambil dua kata terakhir, jelas bukan dibuat sambil ngigo itu slogan. Just Together... bersama sama , makna nya kita bersodara saat duduk dan berdiri dalam satu tribun. Maka Cobalah menghargai dan menghormati jangan melecehkan yang lain. Bukannya sesama sodara itu saling jaga? Tidak menyakiti apalagi merendahkan? 
Akhir cerita, sampai jumpa tanggal 20 Guys... Berikan yang terbaik buat ELJA. Dan kembali mengingatkan kita disana memberikan dukungan.  Terbang Tinggi ELJA... sapu bersih semuanya. 

Senin, 28 Juli 2014

Malaikat Untuk Lucifer

Huuuffffft....... aku menarik nafas panjang... menatap layar ponselku terdiam. Perang mulut yang terjadi antara aku dan bunda, akhirnya lagi lagi dimenangkan oleh bunda. Ketegasan suara bunda sudah tidak bisa terbantahkan dengan alasan apapun lagi.  Mau tidak mau aku harus pulang, pulang ke kota kecil yang sebenarnya selalu aku rindukan. Namun untuk tahun ini, untuk lebaran kali ini aku hindari... “Tuhan aku tidak ingin pulang, tidak sebelum dia sendiri yang menyampaikan itu padaku bukan orang lain” jeritku dalam hati. Bukan tentang luka, ini hanya sekedar harga diri dan gengsi... Aku sendiri tidak yakin apakah aku memang benar mencintai dia, atau hanya karena aku terpesona padanya.  Karena selama menjalin hubungan dengan dia, hati ini tidak ada debar debarnya. Detak jantungku berjalan normal, dan tidak pernah merasa panas dan dingin kalau berada di dekatnya. Bukankah harusnya seperti yang sering aku baca dinovel novel ataupun di komik romantis, hati akan berdebar debar saat kita jatuh cinta, detak jantung dan aliran darah berpacu lebih kencang. Sambil memeluk capi boneka kesayanganku, pikiran ku melayang ke masa empat tahun yang lalu.
“Bunda kenapa harus aku sih yang ngejagain orang tidak dikenal itu... emangnya dia siapa sih”protesku pada bunda saat di paksa ikut ke Rumah Sakit untuk menjenguk,  ralat menjaga si entah siapa. Bunda kemudian menghentikan langkahnya,”Ratna Dewi Mustika Muisman Areffa,  sudah bunda bilang bukan, dia itu tanggung jawab bapak sekarang” bunda menjawab dengan nada suara yang lebih terdengar seperti bisikkan namun ada penekanan yang jelas sudah tak bisa di tolerir dalam bentuk apapun. Yah saat bunda sudah menyebut namaku lengkap dengan margaku maka itu adalah tanda bahwa sudah saatnya aku diam, jika tidak ingin membuat suasana tambah panas. Bahkan dengan ngambek sampe guling guling pun gak akan bisa menggoyahkan keputusan sepihak dari bunda. Pelan pelan bunda membuka pintu kamar Anggrek No 212 itu, nomor yang bagus pikirku mirip dengan tatto nya wiro sableng. Saat masuk ke kamar tak ada seorangpun di kamar, hanya terdengar suara kran air yang menyala dari arah kamar mandi. Ah lagi mandi rupanya. Sekilas membaca name tag disisi tempat tidur “I Gusti Arya Yudistira Guntur Aji Nanda Pamungkas, 28 tahun” orang bali rupanya, dan namanya...  gilaa pikirku itu nama apa truk gandeng, panjang betul. Kasian banget ini orang kalau lagi UAN pikirku, orang sudah sampe ke soal nomor 10,  dia pasti masih sibuk melingkar lingkari namanya. Eeeh sebentar, pikirku panik 28 Tahun.. ini aku harus ngejagain om om kah... Reflek aku menoleh ke bunda, dan setengah histeris “wie kagak mau ngejagain om-om”  teriakku ke arah bunda.  Dan bertepatan dengan dibukanya pintu kamar mandi, diiringi dengan delikkan mata yg tak terbantahkan dari bunda ditambah sebuah cubitan, mampu membuatku menutup mulutku  diam. Dan menatap makhluk yg melintas dengan perlahan didepanku ini dengan infus ditangan kanannya, baju Rumah Sakit yang tidak dikancing dengan benar, rambut yang setengah basah, jauh dari tampang om om. Entah kenapa tiba tiba jadi kasian, dan kemudian secara tidak sadar tangan ku mengambil alih infus yang ada di tangannya, meletakkan pada gantungan infus dan mengawasinya duduk di tempat tidurnya.
“Nak nanda, ini dewi. Anak bunda yang kemarin bunda bilang. Untuk sementara sebelum mamanya nak nanda datang dia yang bertanggung jawab jagain nak nanda. Soalnya bunda akan keluar kota beberapa hari ini” sahut bunda tersenyum. Kemudian si makhluk yang mau tidak mau harus aku akui rupawan, tersenyum lemah dan menjawab “bunda tidak usah repot repot, kasian dewi harus ngerawat om om macam saya ini” sahutnya.  Hell ini makhluk dalam hati aku mengumpat, ngapain dia nyinggung nyinggung ini. Ngeliat ekspresi bunda di sisi lainnya akhirnya dengan nada suara kesal yang tak bisa di sembunyikan aku berucap “Sorry”.  Kurang lebih hampir 3 Hari aku jadi penjaga si cowok bali ini, tidak banyak kesulitan sebenarnya karena orangnya termasuk dalam kategori pasien anteng, tidak rewel sama sekali. Dibilang menjaga karena pada prinsipnya aku cuma sekedar nungguin saja, doing nothing hanya sekedar mengawasi. Yah kecuali hari pertama, karena kelalaianku infusnya jadi naik dan tangannya bengkak dan harus dipindah ke sebelahnya. Mau tidak mau akhirnya aku jadi pengganti tangannya. Melayani segala kebutuhannya kecuali mandi tentu saja. Hari ke Empat di RS akhirnya mamanya datang juga dan semua tugas diambil alih. Dua bulan kemudian, aku dan dia  sudah berstatus sebagai kekasih.  Meski tidak ada debar debar semacam di film film, pada dasarnya aku memang cewek yang setia. Di usia yang seharusnya masih labil, dengan pacar yang sering kali ketemu hanya sebulan sekali masa SMA aku lalui dengan mulus tanpa gangguan hati sama sekali. Setia dengannya yang terpaut usia nyaris dua kali lipat usia ku. Yah sampai akhirnya tiga tahun tanpa emosi dan pertengkaran, tahun ketiga sebelum aku memutuskan menuntut ilmu ke Jogja aku akhirnya melihat emosinya meledak. Dia tidak setuju aku kuliah di Jogja, dia inginnya kita segera menikah. Dan aku bisa kuliah dekat dekat saja, jangan terlalu jauh dari jangkauannya. Tapi jelas aku menolak mentah mentah, setelah rayuan pulau kelapa yang aku lakukan pada orang tua ku dan seribu janji bahwa anak tercintanya ini akan baik baik saja di kota yang teristimewa dan dengan berat hati akhirnya izin diturunkan, dengan PEDE nya dia melarangku ke Jogja.. Hell No bathin ku. Dan dengan kemarahannya terbang sudah aku ke Jogja.
Selama di Jogja, status hubunganku dan dia tidak jelas. Dibilang pacar, tapi dia memperlakukan aku tidak ada, tak sekalipun ada usahanya untuk menghubungiku. Bahkan pada saat ulang tahunku sekalipun. Sampai kira kira 3 hari sebelum perang mulut yang kulakukan pada bunda aku mendapat kabar bahwa dia sudah melakukan pernikahan di Bali. Dan tepat H plus tiga lebaran akan ada resepsi di kota kecil itu. Tanpa ada kata putus antara aku dan dia, tiba tiba dia sudah menjadi suami orang. Sedih? TIDAK karena seperti yang kubilang aku bahkan tidak yakin aku mencintainya atau tidak. Lebih ke arah Marah karena gengsi dan harga diri yang terluka. Dia tidak memberitahu ku sama sekali. Bahkan untuk sekedar basa basi... jadi mungkin seperti dia yang tidak memiliki arti terlalu penting dalam hidupku, kurasa dia menganggapku juga demikian.  Okeh I Gusti Arya Yudistira Guntur Aji Nanda Pamungkas, kamu salah kalau aku bakal nangis nangis di resepsi mu. Nope tidak akan... Aku kan buktikan itu padamu. Akupun segera beranjak mengemasi baju yang akan ku bawa ke kota tempat orang tua ku berada. Harus menghadiri resepsinya, tekadku bulat. 
“Pesawat SINGA Udara  dengan tujuan palembang akan mengalami keterlambatan dikarenakan cuaca buruk” bla bla bla bala. DAMN maki ku dalam hati.. ini bukan keterlambatan lagi namanya kalau diharuskan menunggu lebih dari 8 jam... Dan khas penerbangan Indonesia permintaan maaf, keterlambatan yang luar biasa itu hanya dibalas dengan bisa masuk ke Lounge Eksekutifnya mereka. Hell... pikirku. Sementara buku yang sengaja aku persiapkan untuk mengisi kebosanan pada masa transit sudah aku selesaikan. Benar benar menyebalkan pikirku sambil menghempaskan novel agatha christie ke muka ku, dan menarik nafas panjang.  Tiba tiba suara yang cukup bikin jantungku melompat karena nada suaranya yang serak menuju parau mengagetkanku. Dengan kesal aku menatap seseorang yang menganggu apa yang coba kuusahakan... TIDUR.  Menjawab pertanyaannya tentang apakah aku INTERNISTI... hell.  “Saya bukan INTERNISTI, saya INTERISTI dan saya tidak akan membiarkan apapun yang tidak saya sukai dan saya banggakan melekat di badan saya” jawabku sengit. Kemudian entah apa yang lucu si cowok berlesung pipi ini malah tertawa terbahak bahak dengan jawabanku. Tawa nya justru memancingku untuk melihat dan memperhatikan lelaki yang tanpa sopan santun tertawa dengan seenaknya,  secara seksama, dan dari nilai 10 cowok ini nyaris mendekati itu. Matanya tidak hitam namun menjurus ke biru gelap, alisnya rapi dan tebal, dengan hidung yang aku akui membuat aku iri, dan kedua lesung pipi yang saat tertawa benar benar sempurna mengawal bibir merahnya yang tipis. Bikin hati hati deg deg an dan jantung berlompatan tak menentu... Dari wajah turun ke Polo shirt Hitam yang dia gunakan, sempurna..... badannya terlihat cowok banget dengan Polo Shirt itu. Tapi sebentar, mataku berhenti pada dadanya, lambang di dadanya tepatnya, bukannya itu lambang yang bikin aku uring uringan akhir akhir ini. Yah di dadanya ada lambang JUVENTUS. Pantas saja ini cowok mau menegurku. Anak Juve ternyata. dan pasti hanya mau mengejek pikirku. Tawamu makin menjadi saat aku bilang “DASAR MERDA” kemudian kembali mengarahkan mataku ke novel yang jelas jelas sudah membosankan untuk aku baca. Namun entah manusia apa si cowok berlesung pipi itu, dengan pedenya dia malah mengulurkan tangannya dan menyebutkan namanya “ Bima, and what’s your name INTERNISTI?” Katanya dengan senyum yang aku bilang satu juta watt,meski terlihat dibuat buat, serta sorot mata geli.  Sambil menghela nafas dan menutup novel yang jelas tidak bisa menjadi teman untuk 8 jam kedepan. Dengan enggan akhirnya aku menerima uluran tangan nya, “dewi, i am not INTERNISTI.. i am INTERISTA” sahut ku sewot dan melotot padanya. Dan lagi lagi dia tertawa menghadapi kesewotanku, yang jujur saat itu bikin aku susah nafas liat tawanya karena dia terlihat sangat menawan saat tertawa. 
Yah waktu delapan jam, cukup membuat aku dan dia akhirnya menjadi dekat satu sama lain. Meski berbeda klub yang disuka, tapi sepakbola membuat kami lancar untuk menjalin obrolan satu sama lain. Meski baru bertemu, namun entah kenapa akhirnya aku malah curhat dengannya tentang hal yang bikin aku menarik nafas berkali kali. Bukan ingin menarik simpatinya atau apa, hanya saja saat bima  bilang kalau mau cerita, cerita saja. Apa yang bikin sesak itu diceritakan saja. Padahal dia orang asing, orang yang baru aku kenal. Tapi kenapa  bisa dia membaca aku sampai sejelas itu, padahal aku tipikal yang cukup ahli dalam mengenakan poker face. Dan saat ini aku sudah sangat ingin menangis, bukan karena sedih tapi kearah kekesalan yang tak ada pelampiasannya. Karena sampai detik ini bahkan si cowok bali satu itu, tetap juga tidak memberikan undangan secara personal kepadaku. Setidak berharga itukah aku dimata kekasihku yang meski sudah berstatus suami orang itu, bagaimanapun juga dia yang dulu memintaku mendampinginya, tapi kenapa saat ini dia tidak berani mengatakan sudah berakhir. Menangis karena Frustasi ... dan lucunya lagi aku malah menangis didepan orang yang baru aku kenal. Juventini pula.. ck ck ck ck saat ini takdir benar benar lagi bercanda padaku. Dan lebih bercanda lagi adalah, si juventini seksi ini adalah kakak dari sahabat istrinya pacarku, dan hadir menggantikan adiknya yang tidak bisa hadir dikarenakan lagi berada di benua yang berbeda.
 Dan dengan entengnya bima mengiyakan,  saat aku memintanya untuk menjadi pasangan sehari ku menemui pacar yang sekarang berstatus suami orang tersebut. Tidak ada undangan resmi atas namaku, hanya atas nama orang tuaku. Dan orang tua ku jelas hadir pada resepsi itu, tidak mungkin tidak. Jadi aku hadir sebagai patnernya si juventini ini. Dan khas cowok dari kota besar dalam memperlakukan cewek, dengan pede nya bima melingkarkan tangan nya di pinggangku saat akan bersalaman ke pengantin, tanpa rasa canggung meski aku memberikan tatapan mata keberatan.  Jelas keberatan karena kami akhirnya jadi pusat tontonan gratis bagi tamu tamu yang hadir, karena di kota kecil ini pemandangan seperti ini jarang sekali dipertontonkan. Risih jelas, tapi rasa itu kutekan dalam dalam demi melihat muka shock sang pengantin laki laki di ujung sana. Tidak ada dendam pada pengantin perempuan jelas,karena aku yakin dia tidak tahu apapun.  jadi aku memperkenalkan diri sebagai adik angkat dari suaminya.  Dan si pengantin perempuan jelas sudah mengenal keluargaku juga, karena dengan ramah menyambutku. Belum lagi saat dengan pedenya si Bima mengenalkan aku sebagai calon istri yang lagi di prosepek.  Karena itu dia tidak keberatan saat dengan nekat aku mencium (seperti yang terlihat dari kejauhan) padahal aku hanya menempelkan muka ku ke telinga sang pacar  dan berbisik “semoga bahagia kak, dan kita PUTUS” kemudian tersenyum..lalu menggandeng erat pacar sehariku Tanpa mendengarkan jawaban dari finally MANTAN PACARku. Berlalu dengan mesra bersama pasangan sementaraku Hahahahaha .Puas aku tertawa dalam hati. 
Cinta memang memiliki cara yang unik untuk mempertemukan takdir masing masing orang. Kalau saat itu aku tidak sedang memakai jersey INTER dan seluruh aksesorisnya, Bima tidak akan nekat menyapaku. Dia bilang entah kenapa cewek yang lagi pake jersey terlihat seksi dimatanya, belum lagi jersey yang di pakai adalah jersey klub yang prestasinya lagi ancur dan minim pemain tampan, maka dipastikan bahwa dia bukan fans Abal Abal kalau Bima bilang, karena berani  bangga pamer pada sesuatu yang tak patut dibanggakan macam INTER. Hell....

 Dan jujur kalau saja Bima tidak memakai Polo Shirt Juventus, aku juga pasti hanya  akan menganggap nya sebagai cowok tampan yang kegenitan yang lagi cari mangsa. Hahahahaha.... Hebat bukan bagaimana cara takdir mempertemukan kami. Aku dan dia jatuh cinta dan terikat pada mata masing masing... Tidak butuh waktu lama, hati tidak pernah bisa dibohongi. Satu pandangan matanya membuat aku merasakan apa yang di deskripsikan sebagai cinta dalam karya karya sastra. Hanya butuh kurang dari 3 hari, Bima bilang dia jatuh cinta padaku. Padahal nama lengkapku saja dia tidak tau, tapi apa yang hati ingin sampaikan tergambar jelas pada matanya. Aku mampu membaca apa yang ada dihatimu hanya dengan menatap matanya. Dan tidak perlu waktu lama untuknya  menyadari bahwa akupun demikian.

 Jangan coba mempertanyakan cara kami berpacaran kalau sedang terjadi Derby D’ italy. Untuk yang satu itu tidak ada yang mau mengalah. Akan terjadi perang dingin selama dua minggu.. sebelum dan sesudah derby apapun itu hasilnya. Sama seperti rivalitas yang terjadi antara juventini dan interisti. Bahkan status sebagai kekasih pun tidak membantu banyak kalau sudah urusan Bola. Dengan nekat saat diajak nonton bareng sama Bima di komunitasnya anak juventus aku malah dengan pede pake jersey INTER. Padahal sudah diperingatkan aku bakalan mati disana berani pake atribut INTER. Tapi yah nyatanya gak kejadian, Bima menjagaku dengan ketat sampai dia mendapat julukkan SUAMI TAKUT ISTRI  dari JUVENTINI lainnya. Hahahahhaha

Perasaanku entah kenapa sejak pulang dari Rumah Orang Tua Bima di Manado selalu tidak enak. Bukan tentang restu, mommy dan daddy nya luar biasa baiknya. Begitu juga adik kembarnya. Yah mereka bilang baru kali ini ada cewek yang diajak main ke manado. Dan jelas mommy and daddy bukan lagi mengirim kode. Tapi perintah untuk menyegerakan semuanya. Padahal aku dan kamu belum juga setengah tahun pacaran. Harusnya bawaanku bahagia bukan, tapi entah kenapa satu minggu ini mataku selalu ingin menangis tanpa sebab. Aku tidak sedang bertengkar dengannya, bahkan kami berencana untuk bersama sama tahun baruan di pulau komodo. Kalau Bima bilang Bali terlalu mainstream, komodo baru menantang. Berdebat dengannya juga percuma kalau tidak bisa mengajukan alasan dan bukti lengkap kenapa pulau komodo bukan alternatif yang bagus untuk tahun baruan. Tapi berdebat dengannya selalu menyenangkan buatku.. meski dipenghujung selalu aku yang mengaku kalah karena tak lagi punya alasan membantah pendapatnya. . Meski ada juga saat saat dimana kalau aku ngambek, akhirnya dia mengalah dan menuruti apa mauku. Ah aku kangen sekali padamu Bim.

Dua hari sebelum keberangkatan, dia bilang ada urusan di surabaya yang harus dia selesaikan sebelum menjemputku di Jogja. Jelas aku marah marah, pada saat kamu bilang begitu. Harusnya kamu sudah ada seminggu yang lalu di jogja, tapi saat ini malah terjebak di urusan yang aku tidak tau apa.  Semua kata kata buruk aku lontrakan ke dia. Karena kesal beberapa kali menelpon tidak diangkat. SMS terakhir yang aku terima darinya hanya “sampe rumah aku telpon balik, my lucifer”.  Tapi itu tidak dia penuhi.. Dia berbohong padaku. Yang menelponku bukan dia, tapi bimo adik kembarnya. Yang mengabarkan ke esokkan harinya tentang pemakamannya. Apa kau tau rasanya jadi aku pada saat itu? Mom dan daddy bahkan dengan baikknya bertanya, apa harus menunggu aku sebelum menguburkan jasad Bima bersatu kembali ke tempat dimana kita semua berasal.  Kalau bisa menjawab saat itu aku hanya ingin berteriak jangan dikuburkan. Namun apa yang keluar dari mulutku “dikuburkan saja mom, wie baru bisa datang mungkin besok” .
Keluarga bima benar benar baik luar biasa, bahkan sebelum menjadi menantunya mereka sudah memperlakukan aku seperti menantu mereka sendiri. Sepupunya menjemputku untuk mengunjungi rumah terakhir Bima. Sampai disana aku malah merepotkan semuanya,  karena baru masuk ke halaman rumahmu saja aku sudah pingsan. Dan seperti orang gila menganggap bimo itu kamu. Dan lagi lagi keluargamu terlalu baik padaku, dengan sabar mereka menghadapi kegilaanku. Membiarkan Bimo disampingku, membiarkan aku meratapimu dalam kamarmu. Mengijinkan aku membawa kemeja hitammu untuk kubawa pulang... Padahal aku yakin mereka lebih sedih dari aku, tapi dengan sangat luar biasa mereka silih berganti menguatkan ku. Perlu waktu sampai akhirnya aku berani menatap rumah terakhirmu dan menghadapi kenyataan bahwa yang ada disampingku BIMO bukan BIMA.

Sampai sekarang aku masih membenci Tahun baru, namun sekarang aku tidak pernah lagi mengingatmu sebagai bab tersedih dalam Buku hidupku. Sejauh ini engkau selalu yang terindah Bim.. ini hanya sepenggal kisah dari perjalananku, tapi bab bersamamu meski singkat tapi paling indah, kotak pandora ku yang akan selalu ada dalam jauh disudut hatiku, Indah namun tidak boleh di buka.

Setelah bertahun tahun, aku berani menulis tentangmu. Karena hari ini saudara kembarmu entah dari mana memanggilku lucifer. Masih ku ingat dengan jelas kata kata mu saat meminta ku jadi pacarmu, bukan rayuan manis kalau aku bilang. Mana ada cowok yang bilang ke cewek yang di taksirnya itu kalau dia itu lucifer. Biasanya rayuan laki laki itu bilang kalau ceweknya adalah malaikat. Kamu berkata sebaliknya. Kamu bilang mataku itu ibarat sarang lucifer,gelap pekat dan memabukkan,  yang membuatmu malaikat tampan jadi harus turun dari surga dan menjadi manusia biasa. Dan untuk itu aku harus bertanggung jawab menemanimu sampai saatnya nanti sama sama kita kembali ke Surga. Permintaan yang tidak biasa, karena ternyata Tuhan memang menyiapkan jalan cerita yang tidak biasa untuk Kita lalui. Dan ucapan yang kelewat Pede, dan narsis yang over dosis.. Khas JUVENTINI sekali hahahaha.

Kalian memang anak kembar, setelah bertahun tahun adikmu mengatakan hal yang sama. Meski dengan maksud yang berbeda tentunya,  dalam kisahku .. Bimo hanya akan menjadi yang tersayang, dan dengan sumpah bodohnya yang akan menjagaku sampai aku berstatus Nyonya yang entah siapa. Dia tidak akan menikah.  Parahnya lagi aku yang jadi tameng hidupnya dia ke mommy and daddy. Saat mom dan dad mendesaknya agar cepat menikah. Tapi tidak apa apa karena aku yakin hanya soal waktu sampai dia menemukan lucifer sejatinya.

                Dari pacar sehari, Bima Shakti Arya Prasteyahadi  menjadi pacarku untuk selamanya, karena memang tidak ada kata putus diantara kita. setidaknya dalam buku hidup mu aku menjadi bab terakhir sampai engkau menutup mata. Kisah antara aku dan bima bukan kisah romantis yang bikin iri. Namun jelas ini kisah abadi antara kami.
Aku dan bima dipaksa pisah oleh Sang Sutradara Hidup. Tepat dimalam pergantian tahun baru, dimana orang memulai sesuatu yang baru dan indah. Namun tuhan menutup paksa chapterku dengan Bima Dan jelas menutup halaman terakhir dalam buku kisah hidup bima. Singkat... Namun memberi banyak pelajaran. Hal yang belum bisa aku maafkan sampai sekarang adalah kata kata kasar yang ku lontarkan kepadamu. Dan untuk itu aku banyak belajar, semarah apapun aku pada orang yang aku sayang, aku akan membiarkan mereka tau aku marah, aku kecewa hanya saja sekarang aku selalu menutupnya dengan kalimat "But I Still Love You as Always". Terima kasih malaikat penjaga yang bersedia turun menemui sang lucifer ini dan memberikan kisah indah nan sendu. Kamu memang lebih cocok, dengan malaikat di surga Bima.... (end of chapter but not end of my story) 

Selasa, 22 Juli 2014

Puisi Cinta Untuk Presidenku Nantinya

Kepada Presidenku Nantinya...
Saya adalah anak dari negeri yang aku panggil Indonesia.
Pertiwi yang aku sebut Nusantara...
Sumbangsih ku pada Negeri ini mungkin tak akan sehebat kalian yang berada disana
Kalian yang berada di tingkat tertinggi kekuasaan negara
Tapi jangan pertanyakan dan ragukan rasa cintaku pada negeri ini.
Tak Peduli siapa pun diantara kalian yang akhirnya mengemban takdir memimpin nusantara
Tolong jagalah pertiwi, jangan dia disakiti lagi..
Negeri ini kaya, karena perbedaan yang bersinergi saling melengkapi
Bukan karena perbedaan yang saling menghancurkan dan meniadakan....
Bagi kalian baik pendukung satu ataupun dua, saat hasil sudah diumumkan
Mari sama sama merapatkan barisan, bergandengan tangan ..
Bersama kita berdoa, agar Tuhan Memberi seberkah kasih pada hati pemimpin nusantara
Kasih pada negeri, sayang pada rakyat,  dan cinta pada indonesia...
Karena kita terlahir di tanah yang sama... Tanah Tumpah darah Indonesia...
Kita mungkin terlihat berbeda, namun kita semua adalah anak dari ibu pertiwi..
Dan kepada presidenku nantinya, aku percaya Tuhan sudah membuat takdirnya untukmu
Semoga jutaan doa dan harapan tidak engkau khianati


Senin, 21 Juli 2014

Please Maafin Aku

Ada yang bilang bahwa untuk menjadi dekat dengan seseorang maka kita harus mengenal apa yang membuat sesorang marah, dan juga yang membuatnya sedih. Karena dengan itu kita jadi tau batasan dan ranah yang tidak bisa disentuh karena akan melukainya. Dengan mengetahui yang membuat luka, dan sedih jelas akan berhati hati dan menjaga jangan sampai membuatnya sedih... dan kali ini saya melakukan dua kebodohan tersebut sekaligus. Pada seseorang yang akhirnya saya sadari bahwa apa yang saya rasa kedia sudah lebih dari sekedarnya. Yang saya sadar bahwa pada akhirnya saya sayang dia. Karena begitu tau saya membuatnya sedih dan kecewa hati saya kok rasanya sakit sekali... dan malah jadi saya yang nangis. Karena saya benar benar merasa sebodoh bodohnya, sangat menyesal membuatnya sedih..
Dan lagi lagi benar kata pepatah, kata itu lebih tajam dari pisau. Dan saya dengan tidak sengaja melukai hatinya. Mengingatkan dia atas hal yang membuatnya sedih... yang menurut saya mengucapkan maaf pun terasa percuma. Karena saya sudah menyakitinya... Tidak ada pembelaan memang saya yang salah... jika bisa meredakan sedikit saya rasa sakit yang saya buat, saya mau menebusnya dengan apapun...

Dia bilang, dia sedih gara gara saya ... saya pastikan saya lebih sedih lagi saat tau saya membuat kecewa dan menyakiti kamu. Saat kamu bilang hal itu tidak usah dibahas lagi...saya tau saya sudah sangat keterlaluan... entah bagaimana saya harus meminta maaf padamu tapi saya benar benar menyesal. Sangat... dan entah butuh berapa lama sampai akhirnya perasaan mu normal kembali... akan lebih baik jika menerima kemarahanmu dibandingkan rasa kecewa dan sedih mu... Maaf yah kamu... saya yang salah kali ini. Sangat salah...... Kejadian ini buat saya sadar,kamu lebih dari sekedar teman tempat bercanda dan bergurau... Kamu dulu sempat bertanya pada saya, apakah saya sayang kan sama kamu, pada saat itu sih belum tau jawabannya tapi sekarang sudah tau...kalau tidak sayang, rasanya tidak akan sesakit ini,  begitu tau sudah membuat kamu sedih.  Sekali lagi Cuma minta maaf... buruk sekali rasanya menjadi sebab kesedihan orang yang saya sayang. Saya akan melakukan apapun untuk menjaga senyum orang orang yang saya sayangi, tapi saat ini saya malah melakukan kebodohan dengan melukai orang saya sayangi... Saat ini Cuma bisa berdoa agar semesta berbaik hati mengembalikan senyum mu... Karena jujur saja, kamu memang memiliki senyum yang manis sekali.... 

Rabu, 16 Juli 2014

Karena Aku akan selalu jadi Aku

Jangan merasa tau tentangku padahal engkau hanya kenal dengan ku. Kita memang cukup lama kenal satu sama lain, namun bukan berarti kamu bisa menilai dan menghakimi ku seenaknya. Jika hidupmu terasa begitu membosankan, jangan membicarakan hidupku dan menjadikannya bahan becandaan. Aku dan kamu jelas tak sama, sangat jauh berbeda. Merasa mengenalku hanya karena kita sering jalan bersama, makan bersama dan tertawa bersama. Tapi yah bagiku kamu hanya temanku, bukan sahabatku sehingga aku harus membagi seluruh kisah ku padamu.
Hanya bertahun berhubungan dengan ku bukan berarti kamu mengenalku. Banyak yang kamu tidak tau tentangku. Peringatan pertama sudah kuberikan padamu, dan ini adalah peringatan kedua ku buat kamu. Sampai terjadi sekali lagi, ku rasa kamu akan paham apa yang aku kan lakukan pada mu dan pada orang orang di sekitarmu.
Aku menulis ini bukan sebagai pembelaan, memperbaikki apa yang sudah engkau rusak. Aku hanya kesal saja, dan hanya ingin berkeluh kesah. Dan karena kamu tipikal yang sangat kepo sama orang lain, eh mungkin hanya pada ku sih, aku tau kamu akan baca ini.
Kamu sibuk sekali membicarakan kisah cintaku, merendahkan segala macam kelakuan yang kamu bilang “kegatelan dan kegenitan” padahal bagi aku itu biasa saja. Kamu mengenalku baru baru ini saja kan, jadi mana tau kamu kisah ku di balik yang ada di dunia maya dan sosial. Tidak punya temen perempuan kamu bilang, dan mau nya hanya bermanja sama lelaki?? Aduh mungkin kamu butuh kaca yang gede kali yah untuk bisa melihat jangan jangan kamu membicarakan diri mu sendiri.
Sekali lagi ini bukan perbaikkan untuk segala macam citra dan nama baik. I DON’T CARE AT ALL, toh aku tak begitu kenal siapa kalian. Aku hanya butuh pelampiasan itu saja. Sahabat perempuan? Ada jelas... sayangnya dia bukan yang aktif di dunia sosial. Aku hanya berasal dari kampung yang jauh, tentu sahabat kesayanganku pun ada jauh dikampung. Hiruk pikuk media sosial jelas bukan bagian dari hidupnya. Jadi jelas terlihat jarang berinteraksi sama dia. Tapi jika aku butuh dia, jelas dia selalu ada buat aku.
Ingin tertawa rasanya saat kamu bilang rasa cintaku kok murah sekali... semua orang di panggil sayang, dibilang cinta dan lain sebagainya. Sekali lagi kisah cintamu setragis itu yah sampe sibuk koment tentang kisah cintaku. Semua yang kupanggil sayang, belum tentu kekasih hatiku itu benar. Kamu bilang aku berkhianat pada kekasihku? Tebar pesona sana sini “kegatelan”... duh dear yang kamu tidak tau, adalah aku membicarakan apapun pada dia dimana aku telah berkomitment hatiku untuknya. Tidak ada yang kusembunyikan darinya, bahkan jika ada yang mendekatiku, atau jika aku kagum pada sesorangpun aku akan bilang padanya. Dear You kita sudah sama sama dewasa, mengekang jelas bukan sifatku, maka akupun tak akan mengekang pasanganku. Kamu iri ya sama aku karena tidak bisa bilang sayang kemana mana, atau jika mau jalan harus sembunyi sembunyi... Hahahahahaha.... kasian banget jadi kamu yah, hidupku tidak sesuram dan seterpenjara itu. Aku melakukannya terang terangan bukan? Tidak ada yang kusembunyikan jadi siapa yang aku khianati? TIDAK ADA

Temanku banyakkan cowok, mungkin kamu benar. Tapi bukan karena aku kegatelan dan kegenitan seperti yang kamu tuduhkan padaku... Aku suka bergaul dengan mereka karena cowok itu gak ribet dan rempong. Selalu ceplas ceplos apa adanya. Cuek sih, tapi jangan salah menilai kalau sudah tentang aku mereka super perhatian. Aku cewek gampangan kamu bilang?? Emang iyah kamu tak salah bilang. Gampang sekali menyayangi orang, memberikan perhatian pada teman temanku. Apalagi pada mereka yang aku rasa resonansi nya cocok. Tidak perlu harus jadi pacarku untuk mendapatkan segala perhatian. Dan sekali lagi, tidak kulakukan sembunyi sembunyi. Dan jika kamu bilang aku gampang tergoda, maka kamu salah. Tidak cukup hanya sekedar rasa sayang, suka, baik hati untuk membuat aku bersedia berkomitment. Karena itu hubungan aku dan sahabat sahabatku yang laki laki masih bisa berjalan dengan baik sampai sekarang, tanpa di ganggu rasa cinta dan keinginan lebih. Jika karena disayang dan diperlakukan istimewa aku langsung cinta dan bersedia untuk berkomitment waduh pacarku bakal bisa gonta ganti tiap bulan kali ..... Tapi nyatanya tidak kan? Jadi jangan menyamakan sifatku dengan sifatmu karena jelas kita berbeda. Pada akhirnya kau akan tau dengan sendirinya, kepada siapa kesetiaan ini aku berikan.  Komitment bukan hal sederhana itu dear. Bukan hanya tentang kamu dan aku saling sayang. Lebih dari itu... ada kepercayaan disana. Dan jelas ada hati yang harus di jaga dan juga menjaga. Itu saja .... Dan maaf saja yah... cara ku memperlakukan orang orang yang aku sayang tidak akan berubah. Kalau dimatamu itu adalah menjijikkan gampang kan, just unfollow, unfriend dan unshare. Tidak akan serumit ini, jika kamu langsung mengatakan padaku... sayangnya di konfirmasipun kamu tak bernyali. Kalau bingung siapa pacarku cukup tanya padaku dimana diantara mereka yang sesungguhnya kekasih hatiku. Atau jika ingin di jodohkan pada mereka pun aku tak merasa keberatan (dulu loh sebelum ada kejadian ini) tapi untuk sekarang jelas tidak.. Salam damai deh.. dan just remember ini peringatan ke dua.... 

Sabtu, 12 Juli 2014

Rasanya

Rasanya Tidak Pernah Sekacau ini, ketika terlibat dengan berbagai kepentingan yang bahkan aku sendiri tak meminta untuk di tempatkan disini.
Rasanya aku sudah hampir melupakan perasaan gamang seperti ini, terjebak dalam situasi yang serba salah.
Rasanya aku sudah hampir menyerah dengan segala tekanan yang ada, yang membuat ku susah menutup mata dikala malam hari.
Rasanya aku seperti menangis tiap malam dalam tidurku, namun ternyata tak ada tetesan air dalam sepasang bola mata.
Rasanya aku ingin marah, tapi kepada siapa? Yang tak punya nyali itu aku, jadi kenapa menyalahkan yang lainnya.

Aku disini, kebigungan... Hanya mencari sebentuk pegangan.... Entah ini benar atau salah aku sendiri tak paham benar.
Jika ini terasa benar, kenapa setiap malam hatiku merasa sedih, ingin menangis nampun tak bisa
Namun jika ini salah, namun kenapa aku bisa menikmatinya meskipun selalu ada gelisah disana..

Tuhan, aku ini hanya makhluk rapuh.
Jangan biarkan kegelisahan ini menggerogotiku
Aku takut Tuhan... Takut menyakiti...
Jika memang harus ada yang tersakiti maka biarkan itu aku saja
Jika memang harus ada yang menderita cukup aku yang rasa

Terjebak antara mereka semua...
Berikan kemantapan hati pada nya
Hingga dia dapat menjalani takdirnya
Dan akupun menjalankan sisanya

Rasa rasa nya, aku terjebak di tengah tengah
Tak bisa kemana mana dan tak berani beranjak kemana mana



Selasa, 08 Juli 2014

Kagum Itu tidak Harus Bertemu

Tidak ada yang dinamakan kebetulan didalam kehidupan. Semuaa terjadi karena sebuah alasan. Hanya saja keterbatasan sebagai manusia sajalah terkadang  tidak sabar untuk melihat mengapa hal ini terjadi.
Terus terang, media sosial menjelang pemilu ini membuat kepala saya pusing dan bahkan ingin muntah. Membela mati matian seseorang yang bahkan tidak kita kenal secara dekat, menjelekkan seseorang yang bahkan tidak tau kita siapa. Fanatisme sempit berlebihan, sehingga membuat terputusnya hubungan silaturahmi, antar sahabat, antar kerabat dan teman dekat.

Hari ini jelas saya tidak ingin membahas dunia politik yang membuat kepala saya sakit. Bagi saya politik selalu bergerak dibidang yang abu abu. Hanya pelaku dan Tuhan lah yang tau maksud dari perbuatan politikus.

Kembali kepada Prolog bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Kali ini terjadi dalam hidupku. Entah hal ini harus saya sukuri, ataukah harus saya sesali. Tidak tau, jelas saya tidak tau, saya bukan tipe orang peragu yang menggantungkan takdir saya pada orang lain. Namun setiap kali jika sudah soal hati, saya seakan tak bernyali.

Dan lagi lagi kebetulan yang sampai sekarang belum saya temukan maknanya membuatku bimbang. Saya selalu terkagum kagum pada sosok lelaki yang punya otak, lugas dalam berkata, bukan hanya enak diajak bicara namun juga berdebat, dan jelas lelaki yang cinta sekali pada negeri ini. Sederhana sekali kan rasanya standarisasi kekaguman saya ini. Terlihat seperti itu, namun pada kenyataannya sangat sulit. Bukan berniat ingin menyombongkan diri, tapi karena hobi saya membaca jelas lah sedikit banyak saya banyak tau,belum lagi tipe saya ini rada keras kepala. Berdebat dengan orang keras kepala semacam saya hanya akan ada dua pilihan gampang, dan satu pilihan sukar. Pilihan gampang nya, yang pertama jelas pasrah alias malas memperpanjang, dan pilihan ke dua emosi ikut ikutan tersulut. Nah klo bisa sampe dipilihan ketiga meladeni saya berdebat dengan santai bisa dipastikan saya akan jadi fans anda pastinya hahahaha


Dan sosok yang satu ini maakin lama makin membuat saya kagum, bukan hanyaa dari cara dia menyampaikan pikirannya, tapi juga cara dia berbicara tentang Nusantara. Cara dia mengungkapkan kecintaannya pada Nusantara. Dan jelas dia cowok yang soal isi kepala saya akui pasti diatas saya. Super Smart.... dan jelas Tenang karena jarang terpancing emosinya kalau saya lihat sih.
Percakapan tidak sengaja tentang Piala Dunia, saat dia berkata dia tidak pernah memberi dukungan pada Tim manapun selain merah putih. Baginya tim yang dijagokan hanya hitung hitungan cerdas cermat saja, tak ada perasaan apapun disana. Luar biasa ini menurut saya. Tapi bukan kebetulan ini saja yang membuat saya terpesona, entah siapa yang dahulu jelas saya tidak tau, hanya saja saat saya berkata ingin punya tatto di tubuh.. dia pun ingin nambah tatto di tubuhnya. Yah dari dulu saya ingin sekali punya tatto aksara jawa dengan ejaan Nusantara atau Jogjakarta. Dan keinginan itu makin menjadi jadi akhir akhir ini. Dan ternyata diapun demikian, hanya saja aksara yang ingin di torehkan berbeda. Penasaran saya bertanya aksara tersebut dibaca apa kepada seorang teman, bunyi dari ejaan itu adalah “Indonesia”.


Jelas itu membuat saya berkata Tuhan apalagi ini.... kenapa bisa samaan begini. Entahlah saya pun tidak tahu. Hanya saja saya makin menganggumi sosoknya.. Dari seluruh yang ada padanya, caranya mencintai negeri ini yang membuat saya terpesona setengah mati. Saat dia menjelaskan tentang reklamasi.... saat dia bercerita tentang lagenda lagenda sastra dan jelas dia cukup tau banyak tentang tulisan kuno. Fix jelas berhasil menarik perhatian saya. Kurang kurangi lah bli..... membuat saya terpesona, karena saya takut nantinya saya jatuh cinta betulan pada anda. Bahkan sebelum saya bertemu dengan anda.... Cowok bertato, tenang, dan punya otak jelas sudah itu kriteria saya sekali... Asal jangan ketambahan anda berkaca mata saja, bisa betulan cinta saya hahahhahhaha

Tutup kata,Hari ini gunakan Hak Pilih nya... Jagoan Kalah jangan MARAH... toh kita satu darah... Darah Indonesia... Salam Damai... Jayalah Nusantara.


Jumat, 27 Juni 2014

Surat Buat Mantan

Dear Kamu,
Kamu iya kamu... tau kan apa artinya MANTAN, EX gak enak rasanya kalau aku bilang BEKAS. Bagaimanapun, seancur ancurnya pun kamu bagi aku tetap memiliki kenangan yang Indah. Berbagi dalam suka,dan duka. Saat kita bersama dulu, mungkin masih terlalu muda, sehingga menyerah pada jarak dan ego. Hubungan berat sebelah dimana aku memujamu setengah mati. Dimana kamu membuat dunia ku hanya tau engkau porosnya dan segalanya bagiku, sehingga aku takut kehilangan, takut ditinggalkan dan jelas takut sendirian. Kamu menjauhkan ku dari semua nya... dari teman-teman, dari sahabat, membuatku bergantung hanya padamu. Yang akhirnya jelas membuat sifatku makin lama makin menyebalkan dimata mu. Posesif, Manja dan lain-lain. Hanya saja satu hal yang kamu lupa, yang membentuk ku menjadi seperti ini yah jelas kamu. "SELALU ADA" saat aku butuh kamu meski hanya untuk hal sepele yang seharusnya dapat aku lakukan sendiri. Dikawal kemana mana dengan alasan khawatir, membatasi pergaulan takut aku terjebak terlalu jauh dengan orang orang yang kamu anggap salah, dan banyak lagi. Bukan aku ingin mencari pembenaran atas semua yang terjadi. Toh itu juga sebagian besar adalah salah ku.. yang berjuang terlalu keras agar tetap di dekatmu. Memaksakan diri menyatu dengan mu...
Dan jika engkau lupa.. aku ingatkan yang menyerah itu kamu, yang tidak tahan akhirnya itu kamu. Pembenaran dunia yang tak pernah aku bisa masukki, kau menjalin kasih dengan yang lainnya. Yah jika engkau lupa ada baiknya engkau mengingat ingat. Dan dengan bodohnya aku pun tetap bertahan di samping mu. Meski aku tau ini salah, aku membodohi diriku sendiri.... aku bertahan ya bertahan disamping mu di duakan oleh mu.
Coba lah mengingat ingat, yang aku lalui bukan hal mudah... mengeluh pun tak berani aku di depanmu karena takut engkau tinggalkan. Sampai akhirnya aku menyerah, menyerah pada rasa sakit. Dan akhirnya berani mengatakan SELESAI dengan mu. Dan apa kau kira setelahnya aku bahagia... Kau menolak menjadi temanku, memblokir semua akses ku untuk ke tempatmu. Kamu pikir seberapa aku menderita karena itu, seluruh dunia ku itu KAMU pada saat itu, aku bahkan malu mengeluh pada sahabatku karena aku jauh dari mereka karena KAMU. Limbung, sendirian, dan jelas saat itu yang terpikir oleh ku adalah KEMATIAAN.. Nyakitin diri sendiri bagai candu hanya untuk meyakinkan bahwa aku hidup.. melewati pergantian siang dan malam dengan berdoa mudah mudahan aku cepat mati. Apa kau pikr segampang itu perjuanganku untuk mengeluarkan mu dari hatiku, membersihkan otakku dari namamu.... Dan aku bersyukur memiliki sahabat yang luar biasa, mereka yang mendampingi ku.. melewati masa masa yang aku bilang neraka dalam hidupku.
Luka itu belum sembuh, aku hanya mulai berdamai dengan rasa sakit. Mencoba kembali ke pribadiku yang dulu, dan jelas membuatku lebih tangguh dari sebelumnya.
Menata kepingan bukan hal mudah, but I DID IT.. aku berhasil sangat berhasil... karena terima kasih kamu, karena kamu membentukku menjadi pribadi yang seperti ini.
Terlihat lebih hidup kalau orang orang terdekatku dulu bilang.... dibanding saat dengan mu. Aku tidak ingin menyalahkan mu.. atau menyumpahi mu.. aku bahkan berdoa agar engkau bahagia dengan pilihanmu. Namun tiba-tiba ditengah prahara yang ada dalam hubunganmu.. engkau mengingat aku.. membuat pasanganmu berpikir seolah aku yang mendekati mu kembali... Entah apa yang kau harapkan...
Aku menyayangi mu.. itu benar... Tapi bukan rasa sayang yang seperti dulu... Dan jelas aku tak pernah menyesal mengenalmu, bahkan jika aku diberi kesempatan untuk menghapus hal yang aku sesali chapter bersamamu tidak ada dalam daftar itu.
Karena kamu tetap bagian penting dalam hidupku.. jika tidak denganmu aku yakin pribadiku yang sekarang tidak akan seperti ini...

Maka untuk kamu, berdamailah dengan masa lalu mu.. sedikitpun aku tidak menyalahkanmu... Jadi buang jauh-jauh rasa bersalah mu. Dan cobalah untuk tidak membandingkan kehidupan kita yang sekarang.. Aku pernah berada di posisi mu dimana aku berpikir alangkah enak hidup mu bahagia, senang dan lain lain.. sementara aku disini terluka dan lain sebagainya.
Jika kamu bisa berdamai dengan apa yang terjadi, ku jamin kamu akan bahagia... So berhentilah mempengaruhi orang orang sekitarku untuk membuatmu masuk kembali ke hidupku... Aku tak ingin membenci mu, dan aku rasa kau pun tidak ingin...
Pesanku :
 Perbedaan kadang kala bukan untuk disatukan.. adakalanya dibuat untuk saling melengkapi. Beriringan dalam harmoni dan melebur... bukan memaksanya menjadi satu...

Kamis, 12 Juni 2014

Karena Nusantara Sudah Mempunyai Takdir NYA

Kepala saya pusiing, ngeliat lini masa di dunia maya gara-gara pesta demokrasi negeri khatulistiwa yang sangat saya cintai ini akan melangsungkan pemilihan presiden.  Awalnya sih ngelihat masih asyik-asyik aja.  Karena saya tipikal orang yang sangat senang berdebat... Hahahaha yah mungkin juga hal itu dikarenakan almamater saya yang luar biasa. Tiada hari tanpa persentasi dan debat antar mahasiswa. Namun jelas debat yang logis dan teoritis. Tidak seseru dan sekompleks debat para calon presiden atau para anggota dewan yang terhoramat. Tidak debat yang seperti itu, debat yang ada batasannya, tanpa provokasi dan jelas bukan debat yang saling menjatuhkan.
Terus terang, saya bukan orang yang suka dengan POLITIK. Bagi sifat saya yang sederhana, politik itu terlalu berat buat saya, karena apa?? Karena jangankan untuk memamerkan senyum dan berjabat tangan mesra, bahkan sekedar mengucap hallo saja terasa menyebalkan jika saya kehilangan respect saya terhadap seseorang. Dan jelas kita semua tahu dalam politik hari ini kawan dan besok menjadi lawan jelas hal yang biasa, bahkan sebaliknya hari ini lawan besok bisa menjadi kawan adalah pemandangan yang lumrah.
Dan apa yang terjadi belakangan ini lama kelamaan semakin bikin saya eneg dan pengen muntah. Antar teman, antar saudara bisa saling ejek, hina, dan maki hanya karena berbeda pilihan capres. Tidak peduli berada di kubu mana kalian, mau itu nomor satu atau nomor dua pada akhirnya nanti salah satu nya akan menjadi pemimipin tertinggi dari negeri yang kalian cintai ini.
Bagi sifat saya sederhana ini jelas membingungkan, saat mempercayai salah satu apakah harus menjelekkan salah satunya. Bukankah negeri ini adalah negeri yang dikenal dengan toleransi nya?? Negeri yang terkenal dengan tutur ramah para rakyatnya? Lalu kemana kearifan lokal yang kita banggakan itu??
Saya pernah bertanya, koar-koar yang dilakukan itu apa gunanya? Agar orang lain bisa berubah pikiran, atau ikut dengan yang dipilih. Entahlah saya sendiri tidak paham. Memaparkan kebaikkan itu bagus, tapi dimanapun menyebarakan keburukkan jelas tidak baik.  Apalagi kalau sudah agama dibawa-bawa semakin pening lah kepala saya. Dan ingin berteriak SUDAHLAH GUYS.. biar capres capres itu memaparkan visi dan misi nya tanpa harus kita yang jauh ini ikut terkompori. Hahhhh
Banyak yang bilang, saya kok tidak peduli dengan negeri sendiri, bersikap cuek, acuh tak acuh dan skeptis. Yah tapi maaf-maaf saja bagi saya pemilihan presiden ini tidak harus membuat saya mengeluarkan kata-kata kotor, mengumpat orang yang berbeda dengan saya. Tiap nurani dan kata hati kita, memiliki panggilannya sendiri-sendiri. Maka tak pantaslah kalau kita harus mempengaruhi nurani orang lain dengan menjelekkan saingannya. Tidak Jantan rasanya, ibarat kata apa iya saat memperebuutkan cinta seseorang kita menjelekkan saingan kita? Kan tidak begitu.
Setiap kali saya ditanya, saya akan menjawab saya pilih ke dua-duanya .... hahahahaha karena bagi saya itu rahasia yang tidak harus saya umbar-umbar kemana-mana. Sekali lagi karena saya hanyalah masyarakat awam bukan bagian dari tim sukses manapun. Saya hanya mengamati dalam diam, toh selain TVRI saya hampir merasa seluruh media swasta berat sebelah.
Yang serba terlalu itu ndak baik, jadi janganlah keterlaluan. Baik dalam memuja ataupun menghina. Coba lah ingat hal yang paling dasar ini, bahwa pada dasarnya sih Tuhan sudah menuliskan siapa yang akan memimpin bangsa ini. Dan takdir itu hanya akan berubah jika kita berusaha dan MELAKUKAN KEBAIKKAN,
Berbeda pendapat itu tidak masalah, namun marilah berdebat dengan smart. Dan marilah sama-sama kita berpikir positif dan berdoa dengan positif mempercayai bahwa kedua bapak bapak ini akan membawa Indonesia yang lebih baik. Jadi siapapun yang terpilih nanti marilah kita doakan bahwa  hati mereka dipenuhi cinta kepada ibu pertiwi.
Jika lah kita curiga, bahwa salah satunya tidak sayang pada Indonesia, bukankah kita semua makhluk yang berTuhan?? Tidak ada salahnya kita memanjatkan pinta, agar Tuhan memberi rasa cinta dalam hati mereka. Jangan meragukan kekuatan yang MAHA, usaha 99% yang kita lakukan, penentunya adalah 1% Tangan dari SANG MAHA. Bukankah tidak ada yang tak mungkin dalam kuasaNYA.  

Yah curhat malam ini di sponsori oleh keprihatinan saya pada lini masa media sosial saya .. itu saja... Dan jika dari yang membaca curhatan malam ini dan bertanya siapa pilihan saya?? Jawaban saya adalah Cuma Tuhan, saya, dan bilik suara yang tau seperti kata seorang teman. Dan jelas saya memilih nantinya, saya akan berdoa siapapun nantinya semoga  Tuhan memberi mereka rasa cinta, sayang, dan kasih atas tanah pertiwi ini. Dan biarkan Nusantara menjalani takdirnya 

Selasa, 10 Juni 2014

Melebur Jarak dan Rindu

"All I have is this picture in a frame,That I hold close to see your face everyday" (Bruno Mars LDR)


Sepenggal lirik dari lagu yang bikin aku galau gak kira-kira. Sebuah lagu yang membuat mata ku menjadi gelas-gelas kaca eh berkaca-kaca. Banyak sih orang bijak yang bilang, kalau belum pernah dipisahkan jarak, jangan terlalu yakin dengan cinta yang dirasa deh. Karena banyak juga cinta yang menyerah karena jarak. Pepatah jawa kuno mengatakan cinta datang karena telah terbiasa. Jadi terbiasa dengan apa yang ada di dekat, siapa yang selalu ada, selalu siaga setiap saat. 

Yang luar biasa dari jarak adalah bukan hanya tentang raga yang terpisah. Namun juga kadang kala moment dan waktu yang susah di singkronisasi. Menyatukan mood yang sering kali berbenturan, menyebabkan hal yang seharusnya kecil dan bukan masalah yang besar menjadi sebuah pertengkaran yang hebat. Hanya karena mood dan suasana hati yang lagi sama-sama buruk . Dan kadang kala akhirnya menjadikan sebuah pelarian ke seseorang yang dekat dan menenangkan. Jadi jangan bangga dulu pada cinta namun belum pernah bertemu dengan sang jarak. 

Dari awal  menjalani hubungan, aku sudah bersahabat dengan yang namanya jarak. Dan menurut ku hal yang paling berat dari jarak adalah, saat sudah bertemu dan harus berpisah kembali. Membiasakan diri sendiri kembali.  Dan untuk urusan yang namanya hati, saya bisa bilang saya juara nya. Saya selalu bisa menjaga yang disebut perasaan. Tidak pernah menyerah pada jarak hingga mengingkari rasa. Hanya saja, sepertinya pasangan saya yang selalu menyerah pada sang Jarak. Hehehe mungkin laki-laki emang ditakdirkan seperti itu yah... :P (peace) yang istimewa mengalahkan apa yang selalu ada. Bukan begitu mas-mas hahahahahahahahaha 

Saat ini sudah hampir memasuki tahun ketiga, cinta dalam jarak. Makin lama terasa makin berat. Tapi bukan berarti juga akan menyerah. Terasa berat saat setelah bertemu diharuskan untuk kembali berpisah. Memberi ruang kepada sang hampa agar terbiasa tanpa pasangan yang menemani. Memulai sesuatu agar menjadi kebiasaan bukan hal mudah, apalagi bicara bahasa rindu... yang sarat akan nuansa sendu. Saat rindu, emosi menjadi tidak stabil. Kesal dan sedih itu susah didefenisikan. Dan membuat rindu kembali bersahabat dengan jarak saat habis bertemu bukan hal mudah. 

Berat, saat harus membiasakan diri untuk berjuang sendiri pada saat merindu. Tapi berat bukan berarti mustahil bukan?? Saat ini akuh berusaha kembali menyatukan jarak dan rindu dalam harmonisasi agar sejalan. 

"With you is where I'd rather be
But we're stuck where we are and it's so hard
So far, this long distance is killing me
I wish that you were here with me
But we're stuck where we are and it's so hard
So far" 

Seharusnya kamu dan aku berada dalam satu genggaman, semakin lama terpisah itu semakin membuat rindu makin sendu. Tahun ini tahun ketiga, aku dan kamu harus kembali bersahabat pada jarak. Kembali bercumbu pada rutinitas dan kesibukkan memberi rindu dalam ruang tersendiri agar mampu melebur dalam jarak. Yang kadang menghadirkan sendu, saat rindu kembali memenangi jarak. 

and it's getting hard for me... tidak tau kemana ini akan bermuara. Tapi dalam hidup aku mempercayai hasil adalah di luar kuasa ku. Bukan urusanku untuk bagaimana hubungan ini akan berakhir. Semoga kali ini bukan jarak sebagai pemenangnya :) 

Senin, 19 Mei 2014

PSS SLEMAN IS MY PRIDE and PROUD to BE Yours

Hari ini hari yang istimewa setidaknya buat saya. Tanggal 20 Mei 2014. Tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini sesuatu yang istimewa bagi saya merayakan hari jadi nya. Yah klub kesayangan dan kebanggaan saya berulang tahun. PSS Sleman 1976 merayakan hari jadinya yang ke tiga puluh delapan. Terasa spesial karena 1 tahun yang lalu lah saya berkenalan dan jatuh cinta pada klub kebanggaan warga sleman ini.
Dalam hidup ini saya tidak mempercayai kebetulan, setiap gerakkan dari yang saya lakukan adalah takdir yang ditulis oleh Sang Maha untuk saya. Hampir 15 tahun lamanya saya berada di kota yang istimewa ini, dari kuliah hingga akhirnya saya mencari nafkah pun disini. Dari dulu saya mencintai sepakbola, bukan sebagai pemain jelas, hanya sebagai pencinta dan penikmat sepakbola. Namun sayangnya tidak ada satupun club bola kesayangan saya berasal dari Indonesia. Yah belum pada saat itu karena saya belum berkenalan dengan PSS Sleman. Saya adalah anak seribu pulau, terlahir di bagian paling barat Indonesia yakni kota sabang, karena tuntutan pekerjaan orang tua sering sekali saya berpindah-pindah. Sebagian darah saya berasal dari Jogkarta, yah Alm Ayah saya berasal dari Jogjakarta sedangkan ibu saya berdarah Nias. Kecil sekali kesempatan saya untuk mengenal klub lokal bola karena saya menetap tidak pernah lama. Namun sekali lagi saya percaya bukan itu alasannya. Alasannya adalah saya tidak ditakdirkan untuk menjadi bagian dari klub daerah yang saya singgahi.

Dan selalu tidak ada yang di namakan kebetulan, pada tahun-tahun awal saya diajak untuk berkenalan oleh pasangan saya (mantan kalau saat ini sih), untuk menonton pertandingan sepakbola secara langsung di lapangan. Berkenalan dengan salah satu klub lokal di kota jogja ini, namun sayang sekali pertandingan berakhir rusuh. Yang akhirnya menjadikan saya cukup trauma dengan yang namanya nonton langsung di Lapangan. Dan menjadikan saya Fans layar kaca.. pada salah satu klub yang berada di Negeri yang jauh Italia. Dan jika saya sudah mencintai sesuatu, bisa dikatakan saya tipikal yang i do everything for you. Meski fans layar kaca, saya selalu menyempatkan nonton bareng dengan teman-teman satu hati dalam suatu komunitas. Bahkan sempat di daulat menjadi capo untuk komunitas tersebut. Yah meski layar kaca, kita tidak hanya nonton duduk diam, namun ada chant dan bahkan coreo yang kita lakukan.

Akhirnya takdir memang mengharuskan saya mengenal PSS Sleman. Melalui Yusuf Wibisono atau kang UCUP tahun lalu, dengan iming-iming tidak perlu jauh-jauh merasakan atmosfir kota Milan jika hanya ingin melihat coreo dan chant luar biasa. Rasa penasaran saya semakin menjadi-jadi saat disuguhi video Ring of Fire oleh Sleman Fans. Akhirnya dengan garansi “AMAN” dari kang Ucup saya memberanikan diri ikut nonton.
Jujur saya terpesona, jujur saya merinding, terpukau, takjub dan lain-lain. Suasana stadion nyaman dan aman bahkan banyak keluarga yang membawa anaknya untuk menonton, di dukung dengan aksi kreatif para suporter mereka. Dan jujur saya percaya dengan yang dikatakan jatuh cinta itu menular. Lama-lama saya kecanduan, bukan lagi sekedar menonton atraksi suporter namun mulai mencintai tim yang bermain di lapangan. Hati mulai tertarik untuk memberikan semangat pada 11 orang yang berlari ditengah lapangan yang menggunakan lambang kebanggaan di dada mereka. Mulai mencari tau, dari mengelike fans page, follow akun twitter, sampai mencari video dan menghapalkan chant-chant. Terima kasih untuk mas Batak dan Andrew yang meski hanya lewat twitter mau mengajari saya chant-chant dari satu-satunya Curva Sud kesayangan saya nantinya. Berkali-kali musim lalu saya diajak untuk berada di tribun selatan, namun saya belum punya nyali untuk kesana. Bukan takut tapi lebih kepada sadar diri saya belum mampu mengikuti sorak sorak itu. Berteriak lantang selama 90 Menit seperti mereka. Namun jangan pertanyakan rasa sayang saya pada SUPER ELJA. Jika bukan karena cinta manalah saya mau hujan badai berangkat sendiri demi SUPER ELJA (kalau dulu sih kalau kang ucup gak berangkat saya tak akan berangkat), sekarang sih mengglandang sendiran saya berani. Dan musim ini alhamdulillah saya mulai bernyali berada di Curva selatan kesayangan saya, meski belum penuh.
Pernah di prospek untuk jadi bagian dr Laskar wong kito, dirayu buat jadi aremanita (yang semuanya orang-orang tersayang saya yang memprospek). Saya malah jatuh cinta kepada SUPER ELJA. Saya mungkin baru sebentar jadi bagian daru sayap-sayap mu. Namun cinta itu bukan seberapa cepat kita jatuh cinta, namun seberapa lama dia bertahan. Dan saya yakinkan bahwa perasaan ini akan selamanya. Perasaan yang akan saya tularkan nantinya kepada anak-anak saya. Satu harapan saya yang belum terkabul adalah mengawal laga tandang mu. Sekali lagi bukan karena tidak mau, namun belum bisa. Karena kadang berbenturan dengan jadwal kerja saya. Hehehe laga kandang saja saya sering ganti baju dikantor dan langsung ke lapangan karena takut terlambat.
DIRGAHAYU PSS SLEMAN. TERBANG TINGGI SUPER ELJA. PSS SLEMAN IS MY PRIDE DAN PROUD TO BE PART OF YOU. PROUD TO BE YOURS.

Senin, 05 Mei 2014

Cinta itu keajaiban yang diusahakan

I do believe, we found the greatest love of all inside of us , just if we want to try.....


Akan sangat sulit sekali menjalani hubungan yang diikrarkan sehidup semati kalau salah satunya sejak awal tengah berusaha menepis eksistensi diri sendiri. Iya dong, ya. Cemburu yang berlebihan itu apa coba penyebabnya kalau bukan kurang pede? . Sampai kapan kita sanggup berusaha menjadi orang lain kalau hanya untuk meraih simpati dari orang lain? 
Tidak mungkin menyayangi orang lain kalau tak mampu menghargai diri sendiri. Itu pasti . Karena kalau ada yang menganggap bisa itu namanya bukan bercinta tapi berkorban . 
Karena ketertarikan fisik, materi, apalagi kalau cuma embel-embel hati saya berdebar-debar sejak pertama bertemu ... sooner or later, they're all gone. Semuanya akan memudar bahkan tak mungkin akan terbenam selamanya.
Jadi yg menentukan adalah bagaimana setelah ijab kabul selesai, apa yang terus kita perjuangkan setelah buku nikah resmi di tangan, setelah pendeta berujar, "you may kiss your bride" atau setelah para saksi menegaskan, "sah!"
Karena katanya (nah, yang ini bukan kata saya), cinta itu kata kerja . Bukan kata sifat yang bisa menghilang. Tapi kata kerja yang bisa terus diusahakan. Not to just feel it, but to work on that .. all the time!


Trust me, sooner or later, "kaulah segalanya" atau "i'd do anything for you" atau "you are the only one, my everything .... will fade away tertiup masa.  Tapi bukan berarti apa yang sudah disatukan dan diikrarkan di depan Tuhan hilang seiring waktu kan.... Rasa deg-deg an yang ada di hati boleh hilang, rayuan gombal boleh memudar, tapi cinta yang meneurut kamus bahasa inggris atau indonesia masuk ke dalam kata kerja, akan berfungsi jika kita bekerja. Jadi jangan lupa kata kerja, kata kerja, kata kerja hehehe. As long as we both are working on that, it's always there, tidak pernah ke mana-mana . Selama keduanya masih mengusahakan, seperti halnya matahari... saat malam datang dia tidak menghilang meninggalkan bumi.. hanya bulan menghalangi cahaya nya. Namun selagi bumi masih terus berputar maka pasti akan segera menemukan cahaya surya yang tersembunyi.

Jadi, jika ada yang bercerai, saya kurang sepaham bila dibilang sudah takdir, anu-anu-anu, sudah tidak cinta, sudah berbeda arah, sudah tidak cocok... lah, memangnya mana ada di dunia ini dua pikiran yang benar-benar akan sejalan 100%? . Mana ada... bahkan mahluk kembar sekalipun akan ada bedanya.
Saya tidak menentang perceraian. Dan tentu saja tak ingin menghakimi siapa pun yang telah memilih jalan ini . Again, we don't judge others for often we don't know the whole story.


Cuma kurang sependapat saja jika cinta lagi yang disalahkan. ATAU PERBEDAAN LAGI YANG DIKAMBINGHITAMKAN. Karena dari awal pun kita semua diciptakan berbeda oleh sang pencipta. Pernikahan puluhan tahun tak akan membuatnya jadi sama
Di mata saya, jika pasangan yang sudah menikah memutuskan berpisah itu karena salah satunya atau mungkin dua-duanya sudah memutuskan untuk berhenti berusaha. Bukan karena cinta sudah pergi, simply because they decide to stop working on that . Sotoy? Enggak apa di bilang sotoy... namanya analisis ngawur suka suka gueeeh wkwkwkw



Tapi adalah benar bila salah satunya sudah memutuskan secara bulat untuk tidak meneruskan pernikahan, yang satunya sebaiknya jangan berani-berani memaksa untuk mengarungi kehidupan dalam kapal yang sama. Cepat atau lambat, kapalnya pasti akan karam juga. It takes two tango, yes? Itu gambaran sederhananya... bayangkan aja sebuah kapal antara nahkoda dan awak kapal berbeda tujuan... Kapten dan awaknya harus selalu bekerja sama agar kapal selamat sampai tujuan. Kalau enggak yah semacam Titanic dah, awak kapal bilang kapten ada gunung es, baiknya menghindar.. Kapten bilang tenang aja ini kapal hebat.. walhasil kita semua tau the end of the story akuh rasa.....
Selalu diperlukan usaha keras dari suami dan istri untuk terus mempekerjakan si cinta ini dalam hati masing-masing. And it's not related with whether you've already had kids or not . 
Ini pengalaman pribadi saya, seorang ibu dan bapak yang saya jelas tau bukan pengantin baru... mengantarkan seorang anak untuk potong rambut, dan si ibu juga akan creambath.. saat sang ibu di creambath sang anak bercanda dengan bapak paruh baya tersebut. Namun saat sang anak yang gantian di potong rambutnya dengan mesranya ibu dan bapak ini bercengkrama. Saat mereka sudah selesai tibalah giliran saya, yang punya salon malah panjang lebar cerita tentang kedua pasangan tersebut. Bahwa mereka berdua tidak dikaruniai anak, namun banyak sekali memiliki anak asuh, dan itu salah satunya. AMAZING... cara mereka bekerja mempertahankan cinta....
Tapi akan jauh berbeda jika kita melihat pasangan selebriti yang usia nikahnya masih seumur jagung, memiliki seorang anak yang imut malah an sudah melayangkan surat cerai... Jadi cinta dalam lembaga perkawinan jelas tolak ukur pengikatnya bukanlah anak.  

Pada akhirnya, tak ada pasangan yang sempurna. Bertengkar itu biasa,. Kadang sampai ingin pisah juga sih, tapi tak perlu harus benar-benar dibiarkan terjadi, kan? Jika Jika dan hanya jika... kedua belah pihak yang bersatu atas nama cinta masih saling ingin bekerja dan memperjuangkan.

“We come to love not by finding a perfect person, but by learning to see an imperfect person perfectly.” ― Sam Keen, To Love and Be Loved

Saat aku lanjut usia
Saat ragaku terasa tua
Tetaplah kau slalu di sini
Menemani aku bernyanyi

Saat rambutku mulai rontok
Yakinlah ku tetap setia
Memijit pundakmu hingga kau tertidur pulas

Genggam tanganku saat tubuhku terasa linu
Kupeluk erat tubuhmu saat dingin menyerangmu
Kita lawan bersama, dingin dan panas dunia
Saat kaki tlah lemah kita saling menopang
Hingga nanti di suatu pagi salah satu dari kita mati
Sampai jumpa di kehidupan yang lain

Saat perutku mulai buncit
Yakinlah ku tetap yang tersexy
Dan tetaplah kau slalu menanti
Nyanyianku di malam hari

-SOS – Saat Lanjut Usia-