Sebelumnya sih, saya minta maaf jika ada pihak pihak yang merasa saya alay
lebay atau apapun lah. Harap maklum namanya juga perempuan menyek-menyek dan
melow itu bisa ditolerir kan yah? Dan curhat itu sudah biasa yah... Kalau ada
yang ndak sependapat jangan marah.. saya hanya curhat tanpa bermaksud apapun. Hufft
bulan yang berat Oktober ini, penuh lika dan liku..Terutama bagi Sleman Fans...
Jika ditanya apa kabarnya OKTOBER, saya yakin semua akan jawab LUAR BIASA.
PSS
SLEMAN sebuah nama yang dua tahun terakhir ini menjadi bagian dalam hidup saya Membuat saya melakukan hal hal yang diluar kebiasaan, dan jelas dalam
standar saya menjadi luar biasa. Musim yang
sangat lengkap menurut saya, setelah musim di belakang saya hanya menonton dari
tribun merah atau biru, niat untuk ikut awaydays dan lain sebagainya.Musim ini semua terpenuhi, lengkap dengan bonusnya. Tapi
bukan itu saja, musim ini memberikan pengajaran sesuatu tentang cinta yang tak
berbentuk... namun bisa dibuktikan dengan cara luar biasa. And I really
thanxfull to my LORD bahwa, meski saya tidak dilahirkan di Wilayah Sleman,
bahkan terpisah jauh di Ujung Barat Indonesia, namun saya di Takdirkan untuk
jatuh cinta dengan PSS Sleman.
Seorang
teman berkata kepada saya U Can Change Ur Religion, ur politics, ur friends,
but NEVER YOU CAN CHANGE UR FAVOURITE FOOTBALL CLUB. Bukan tanpa alasan tapi
menurut pehamanan saya yang sederhana ketika kamu memilih suatu klub menjadi
KEBANGGAAN mu, saat itu TUHAN MENENTUKAN TAKDIR mu memang disana. Sok tau? Yah
biarkan saja, itu yang saya pahami sih. Kalau berbeda yah tidak apa-apa. Ketika
kamu jatuh cinta, catat bukan suka yah... kamu tak akan pernah tau apa
alasannya. Ambil contoh saat kamu jatuh cinta pada pasanganmu kamu akan bilang
dia tampan, dia baik dll dsb.. saat alasan itu hilang mungkin kamu akan putus
dan cari yang baru. WHO KNOWS... tapi sebuah club?? Pemain, manajemen, pelatih, bisa berganti ganti tapi apa iya kamu akan
“putus” dengan klub mu saat yang melatih bukan sosok idola mu, bukan pula
pemain favorite mu? TIDAK KAN... itulah kenapa suporter dikatakan sebagai
pewaris abadi... Tidak peduli dengan apa yang ada di belakang dada, yg paling
penting adalah LAMBANG DIDADA...
Ok back to bulan ujian iman
SLEMAN FANS.. tentu semua ingat saat salah satu keluarga melakukan kehilafan
dan PSS Menanggung hukumannya hingga harus menjalani partai usiran. Sleman Fans
tau, berapa kehilangan yang di derita oleh klub.. Tinggal diam kah? Tidak ...
penggalangan dana dengan membeli tiket tanpa pertandingan. Saya hanya newbie untuk
soal kecintaan kepada klub kesayangan.. Tapi apa yg dilakukan para Sleman FANS
ini pertama saya dengar di sepakbola INDONESIA (CMIIW) ... Saat beberapa tim di
indonesia sibuk mengkampanyekan No Ticket No Game... Sleman Fans sudah
melakukan terobosan luar biasa.. Slogan mungkin bisa di ganti dengan WITH
TICKET WITHOUT A GAME ... Dan sekali
lagi saya berterima kasih kepada Tuhan menjadi bagian dari itu.
Belum
habis bulan OKTOBER, lagi lagi ujian itu datang.. Yah skandal yang membuat PSS
dan juga PSIS menjadi bulan-bulanan dan bullyan dimana mana. Banjir kencaman,
banjir hinaan dll dsb... Banyak yang menyayangkan kenapa harus seperti itu,
bahkan banyak juga bagian dari Sleman Fans yang terbawa arus... Saya pribadi
Kecewa? JELAS... Malu? Sudah Pasti... Tapi mau apalagi sudah kejadian.. dan ini
keluarga saya, tak mungkin saya tak membela saat ada yg menghina.. meskipun
saya tau yang dilakukan itu salah. Saat PSS dibawa ke Komdis demi Tuhan saya
malah berdoa tidak apa-apa di diskualifikasi.. karena saya tidak ingin orang
memandang PSS lebih buruk lagi. Mereka tidak pernah tau perjuangan yang
dilakukan, baik pemain atau sleman fans. Seperti pepatah kuno yang bilang Hal
buruk lebih cepat menyebar dibanding hal baik.
Yah jika tidak di kenakan sanksi seperti itu akan banyak yg berpikir
bahwa PSS memang “bermain” kotor. Mana mereka tau berapa kali PSS kena kerjai. Mungkin
pada saat itu benar mereka tidak “fair play”
namun pasti ada sebab dan juga ada akibat. Namun apa iya komdis federasi
tertinggi negeri ini mau mengusut sampai ke akar permasalahannya. Dan PSS yang hanya "kena getahnya" tidak dihukum seberat itu, namun sang dalang yang memakan nangkanya lah yang di hukum... Entahlah saya
sendiri tidak yakin.... Tapi yah semoga masih ada keajaiban dan bisa membuat hal itu menjadi kenyataan.
Jangan ditanya bagaimana perasaaan saya saat kasus ini jadi trending di media manapun, tidak bisa tidur nyaris sampai sekarang... Sedih iya, kesal iya... Bukan pada PSS, namun pada yang dengan sok suci mengatakan ELJA begini lah, ELJA begitu lah... Hujan sehari, menghapus kemarau satu tahun... nila setitik rusak susu sebelanga... Yah yang kalian yang tidak mengawal ELJA dari awal musim hanya melihat HUJAN dan NILA nya ... tapi kami yang berjuang bersama tau perjuangan mereka... Namun nyatanya meminjam posting dari CSS bahwa dukungan suporter fanatik dan pemain memadai belum lah sanggup menembus dinding tak kasat mata untuk melangkah ke babak 4 Besar. Cinta yang kami titipkan kepada para punggawa ELJA tidak cukup menguatkan langkah mereka, dipaksa berhenti.
Jangan ditanya bagaimana perasaaan saya saat kasus ini jadi trending di media manapun, tidak bisa tidur nyaris sampai sekarang... Sedih iya, kesal iya... Bukan pada PSS, namun pada yang dengan sok suci mengatakan ELJA begini lah, ELJA begitu lah... Hujan sehari, menghapus kemarau satu tahun... nila setitik rusak susu sebelanga... Yah yang kalian yang tidak mengawal ELJA dari awal musim hanya melihat HUJAN dan NILA nya ... tapi kami yang berjuang bersama tau perjuangan mereka... Namun nyatanya meminjam posting dari CSS bahwa dukungan suporter fanatik dan pemain memadai belum lah sanggup menembus dinding tak kasat mata untuk melangkah ke babak 4 Besar. Cinta yang kami titipkan kepada para punggawa ELJA tidak cukup menguatkan langkah mereka, dipaksa berhenti.
Putusan
keluar, PSS dan PSIS diskualifikasi, turun ke Kasta ke LIGA NUSANTARA. Reaksi
beragam yang saya liat. Tapi fokus saya jelas ke teman-teman Sleman Fans..
Jangan ditanya... malam itu TL Twitter saya status pada melow... Sampai nyaris
jam 5 subuh masih pada galau bin sedih.. Wajar sih kalau saya rasa, saya malah
nangis semalaman... Bukan karena turun kasta atau diskualifikasi tapi karena
saya tau, kenapa kehilangan kepercayaan pada Tangan yang jauh jauh lebih
kuat... Karena beberapa kali musim ini Tuhan mengawal ELJA dengan baiknya...
Menjaga dengan baiknya hingga diserang berapa kali saja masih bisa lolos...
Tapi sekali lagi saya berada di LUAR KOTAK.. dan jelas saya bisa berucap
seperti itu karena saya dapat melihat dengan jernih. Tapi jika dalam sudut
pandang manajemen ELJA yg berada di dalam kotak mungkin semua terasa membentur
dan buntu. Sudah terjadi, nasi sudah jadi bubur.. Jangan menyesali namun mari
sama – sama berbenah. Saya mungkin fans baru yang tidak mengikuti sejarah
panjang TIM INI dari awal, tapi ketika kamu jatuh cinta, maka ukurannya bukan seberapa cepat
kamu jatuh cinta namun seberapa lama kamu mampu bertahan menjaga.
Jatuh
Cinta pada sebuah Club, itu semua diluar nalar dan logika ... Kita mencintai
sesuatu yang abstrak. Banyak yang bilang Liga Nusantara lebih mirip
pertandingan antar kampung dll dsb.... Saya sendiri tidak tau kebenarannya
seperti apa, karena saya bukan ahli sepak bola indonesia. Dalam hidup, bunda
saya mengajarkan setiap hal terjadi karena sesuatu alasan, bahkan dari yang
terburuk akan selalu ada pengajaran positif yang dititipkan TUHAN. Jika kita
mampu melihat hal positif, maka kita akan bisa maju dan melangkah ke depan
insyaallah menjadi lebih baik. Namun jika tidak, maka selamanya kita akan
berada disana sana aja... meratapi... menyesali...
Ujian
yang berat... kali ini ELJA harus memulai semua dari awal, belajar berjalan
sebelum terbang tinggi... Manajemen dan Pungawa adalah satu sayap... sedangkan kita
para suporter adalah sayap yang lainnya. Dibutuhkan dua sayap agar bisa
terbang.. Tanya pada hati masing-masing para Sleman Fans.. Apa alasanmu selama
ini berdiri, bernyanyi, dan mengibarkan panji kebanggan dari batas pagar
tribun? Karena PSS tim besar, karena PSS tim yang main di DU dan akan naik ke
ISL.. karena stadionnya Megah.. karena pemainnya bagus.. karena ini, itu,
dll,dsb... ATAU HANYA KARENA ITU PSS SLEMAN, SEBUAH CLUB BERLAMBANG CANDI,
TIDAK ADA YANG LAIN. Tak peduli siapa yang datang dan pergi, dilapangan
berumput standar internasional atau hanya lapangan berpasir... selama disana..
didada mereka ada lambang candi kebanggan maka cinta dan dukungan akan ada buat
mereka. Hanya itu tugas suporter... dan
bagi mereka dimana kami menitipkan rasa cinta dan kebanggan ini... saya yakin,
kalian tidak akan lagi membuat kami terluka...
Saat
kami para suporter melakukan hal yang merugikan kalian, kalian selalu dan
selalu memberi maaf dan pengertian pada kami. Dan kali ini, kami akan memaafkan
dan mencoba mengerti kesalahan kalian. Semoga lain kali.. jika kalian lupa
bahwa CINTA KAMI BEGITU BESAR.. cukup lah PERCAYA BAHWA TUHAN BESERTA
KALIAN.... LAKUKAN YANG TERBAIK, BIAR TUHAN MENYELESAIKAN DENGAN CARANYA...
jika lain kali di masa yang akan datang... kalian bertemu dinding tak kasat
mata........ Dan akhir-akhir ini playlist
saya buat memperbaikki mood adalah lagu BRAVE dari SARA BAREILLES .... dan
penggalan lirik favorit saya mungkin bisa kita renungkan sama sama
Everybody's been there,
everybody's been stared down
By the enemy
Fallen for the fear and done some disappearing
Bow down to the mighty
Don't run, stop holding your tongue
Maybe there's a way out of the cage where you live
Maybe one of these days you can let the light in
Show me how big your brave is
By the enemy
Fallen for the fear and done some disappearing
Bow down to the mighty
Don't run, stop holding your tongue
Maybe there's a way out of the cage where you live
Maybe one of these days you can let the light in
Show me how big your brave is
Say what you wanna say
And let the words fall out
Honestly I wanna see you be brave
And let the words fall out
Honestly I wanna see you be brave
PSS
SLEMAN.. SEBUAH NAMA, RIBUAN CERITA, DAN SATU CINTA... TILL THE END OF TIME I
AM SLEMAN.. YOU ALWAYS BE MY PRIDE AND PROUD TO BE PART OF YOU...