Tiba-tiba jadi
ingin berbagi cerita setelah curhat panjang saya dengan sahabat saya semasa
kuliah. Sebuah kata-kata yang sangat-sangat menyentuh dari dia adalah “Aku iri
sama kamu na.. sekarang kamu bisa terlihat lebih hidup dan apa adanya”. Hal
yang tidak aku sadari... dan ternyata di lihat oleh sahabat-sahabat dekatku.
Akhirnya
menuliskan ini dalam Blog karena mungkin ini bukan yang pertama ketika seorang
sahabat bercerita tentang bahwa betapa mereka merasa bahwa ternyata selama ini
komitment yang dirasa ada dulu ternyata hanyalah semu belaka. Posisi mereka
adalah sebagai kekasih yang tidak dianggap. Hanya karena ketika saat dulu
mereka pacaran, sang pacar bahkan hanya sekedar di FB saja tidak mau untuk
menuliskan status in relationship. Dan ujung-ujungnya mereka merasa ada yang
kurang dari diri mereka sehingga mereka malu untuk diakui.
Cukup
sedikit bikin kesal, dikarenakan mereka merendahkan diri mereka sendiri demi
orang yang menurut saya tidak layak jangankan buat di sedihi.. disesali pun
tidak layak. Percakapan panjang yang akhirnya membawa saya kembali membuka
lembar-lembaran lama dalam chapter yang lalu dalam buku kehidupan saya. Dan
Alhamdulillah saat membicarakan masa lalu yang menurut saya cukup berat saat
ini saya membicarakannya dengan nada bangga, karena ternyata apa yang dulu saya
tangisi dan saya sesali membentuk saya menjadi pribadi siapa sebenarnya saya.
Dan sekarang saya dipertemukan dengan orang yang tepat.
Saya
dicintai dan mencintai orang yang bisa menguatkan saya, menerima saya apa
adanya sehingga menjalani apa yang bagi orang lain berat, kita bisa menghadapi
dengan pelan-pelan. Pernah ditinggal menikah, ditinggal meninggal, dan
diselengkuhi. Mirip sinetron yah rasanya, namun apa yang saya berani menyatakan
it’s work karena sudah saya alami dan saya terapkan.
Sempat
berada di posisi terpuruk sampai kehilangan berat badan secara ugal-ugalan,
sampai akhirnya saya berada diposisi menikmati hidup. Saat itu teman saya
mengatakan apakah dia harus berubah agar lebih diterima dan tidak lagi “disembunyikan”.
Dan jelas saya menolak dengan keras, saat itu perkataan yang saya sampaikan
padanya adalah, jika kamu ingin dicintai dengan apa adanya maka berlakulah
dengan apa adanya. Bagaimana kamu mendapatkan yang asli sedangkan yang kamu
tampilkan adalah imitasi. Kamu ingin terlihat baik hanya agar ada yang
tertarik, jadi sampai kapan kamu akan membuat hal palsu itu bertahan dalam
sebuah komitment?
Saat
itu, saya sampai mengatakan kepadanya tentang kondisi fisik mantan pacar sang
kekasih hati dulu. Seorang SPG, cantik itu jelas.. pinter dandan sudah pasti..
dibandingkan dengan saya jelas bagai bumi dan langit... Saya haduh lebih sering
dibilang cowok dari cewek... gak ada cantik-cantiknya. Namun ternyata apa yang
membuat hati kami berdua saling terkait dan terikat bukanlah faktor itu.. Namun
dia mampu menangkap hal positif dariku.. begitu juga sebaliknya.
Motivasi
yang saya berikan padanya hanyalah jika dia bisa menikmati hidupnya, menjadi
dirinya apa adanya maka dia akan bertemu dengan orang yang mencintainya apa
adanya. Dan membuat dunia yang dia bisa nikmati dengan indah dan syukur akan
lebih berwarna lagi dengan orang yang tepat. Bagaimana Tuhan akan memberikan
orang yang tepat buat ketenangan jiwa.. jika kita sendiri saja selalu tampil
dengan kepura-puraan.
Cinta
itu sederhana, kitalah yang membuatnya rumit. Saya benar-benar bersyukur
bertemu dengannya pada saat yang tepat. Setelah saya menjadi pribadi apa
adanya... Dan diapun begitu adanya. Sehingga saat kita sama-sama ditakdirkan
untuk mencintai satu sama lain, kita menikmati apa adanya dia dan apa adanya
saya.
Cinta
itu sederhana... jika kita berjuang terlalu keras untuk berada disampingnya
dengan menjadi apa yang dia inginkan maka itu bukan cinta. Kita hanya
mengidolakan dia dan akhirnya membentuk pribadi yang ingin dia lihat.. bukan
pribadi yang dia perlukan.
Cinta
itu sederhana... jika dia membiarkan kita berjuang sendirian maka apa yang ada
itu bukan cinta tapi pendampingan. Karena dalam cinta tidak ada yang berjuang
sendirian. Ketika itu memang benar cinta maka tidak akan ada kata aku dan kamu
dalam perjuangan, yang ada hanyalah kita.
Cinta
itu sederhana... jika dia tidak ingin mengenalkanmu pada dunia.. maka apa yang
dia rasa mungkin tidak layak diperjuangkan. Karena jika dia benar mencintai
dengan bangga dia akan mengenalkan kita pada dunia. Karena kitalah yang membuat
dunia nya lebih berwarna. Bukan sekedar pengakuan tapi dengan itu kita tau apa
nilai kita bagi hidupnya.
Cinta
itu sederhana... jika kemarahan mampu membuatnya tidak peduli, cuek dan selalu
membuat khawatir.. maka itu bukan cinta.. hanya sebuah rasa suka... suka berada
pada posisi yang menyenangkan.. dan meninggalkan saat itu dirasa sulit. Dan
sedikit amarah bisa membuat suka berubah jadi tidak peduli.
Buat
kamu sahabatku yang tersayang... jangan membentuk pribadimu hanya karena ingin
dicintai dan mendapatkan pasangan. Namun cobalah menjalani hidup dengan
bahagia, melakukan apa yang kamu sukai, letakkan topeng demi menyenangkan orang
lain. Mulailah dengan mensyukuri dirimu apa adanya. Dan pada saatnya akan
datang padamu orang yang tepat. Yang jangankan hanya sekedar fisik.. bahkan
masa lalu yang burukpun tidak membuatnya berhenti untuk berada disamping mu....
Untuk apa berjuang demi orang yang salah.. akan lebih baik menikmati apa adanya
hingga tiba saatnya dipertemukan dengan orang yang tepat....
I do miss moment that we have done stupid thing....