Rabu, 31 Oktober 2012

Sang Kanvas




Kanvas Putih akan tanpa arti tanpa seorang pelukis dan kuasnya...

Tak berharga... terongok dalam diam, terlupakan sia-sia........

Sang Pelukis datang dengan kuas dan catnya.......

Melukis kanvas dengan apa yang dipikir dan dirasa..........



Tangan sang pelukislah yang memberi nyawa...

Sang pelukislah yang memberi harga... memberi rupa dan memberi ingatan....

Dan seringkali sang pelukis lupa... dalam kanvas ada nyawa.... dalam kanvas ada jiwa...

Hanya karena kanvas tidak mengeluh.. bukan berarti dia tidak punya keinginan....

Kanvas diam karena berterima kasih... karena warna yang dibawa sang pelukis.....



Namun sang pelukis janganlah melupakan... jangan lah mengabaikan....

Lukisan yang indah.. adalah lukisan yang berjiwa....

Sang pelukis mendengarkan saat kuas, cat dan kanvas saling berbicara

Saling menghargai... berterima kasih membetuk harmoni.....

Lukisanan yang akan dikenang masa karena berjiwa.....



Sang Pelukis dengan arogan memilih warna tanpa mendengar suara sang kanvas

Berpikir bahwa selayaknya kanvas harus menerima tanpa mengeluh.....

Mengabaikan jeritan hati sang kanvas... akan warna suram yang dia tuangkan sang pelukis

Mengabaikan... bahwa sang kanvas ingin agar ada bagian putih yang tersisa...

Bagian dimana sang pelukis belum menjamah... bagian yang tidak ingin diwarna oleh sang pelukis...

Tersisa agar bisa membingkai abadi warna sang pelukis pikir sang kanvas...

Namun sang pelukis tidak sadar, seluruh kanvas diberi warna.... sehingga tak abadilah sang kanvas...



Sang pelukis boleh berbangga pada kuas, dan catnya.....

Namun Tanpa kanvas.... jati diri apa yang bisa ditunjukkan oleh sang pelukis...

Kanvas tanpa sang pelukis mungkin tidak akan pernah berwarna...

Namun tanpa sang pelukis.. maka kanvas akan tetap abadi sebagai yang tak berarti....














Senin, 29 Oktober 2012

Hujan Dan Bintang







Aq menyukai bintang.....
Sangat menyukai Sinarnya Yang Nampak Terang.....
Sinarnya yang membuat nelayan tidak kehilangan arah.....
Menuntun perahu dapat berlabuh......

Namun dalam terang nya bintang dimalam hari....
Hujan selalu membuatku jatuh cinta......
Aroma tanah basah yang dihasilkan, bahkan suara petir yang menggelegar
Dalam ketakutan Hujan selalu membuatku nyaman.....

Ya... bagiku kamu Hujanku.....
Pemberi rasa sejuk dalam tiap takutku......
Tanpa Bintang... nelayan masih dapat berlabuh....
Tapi bagaimana benih dapat bertumbuh tanpa hujan.....

Jika seseorang bertanya padaku... plih bintang atau hujan....
Maka aq akan menjawab Hujan....
Aq selalu mrindukan Hujan..... dan akan tetap mencintai hujan.....
Aq tak butuh sinar terang... yang menuntunku pada kepastian...
Yang aq butuh... rasa nyaman yang aq rasa meski dalam gelap dan petir yang menggelegar....
Sebab itu aq mencintai Hujan... sebab itu aq selalu merindukan Hujan....
Dan Bagi ku kamu... adalah HUJAN ku.....