Jumat, 09 November 2012

Jika tidak seperti Kebanyakkan, Tabu kah untuk jatuh Cinta??






Salah Satu Film yang membuka mataku... tentang cara memandang hidup.... penuh makna dan sarat nasihat adalah c.i.n(T).a . Dari sebuah kesederhanaan pemikiran manusia tentang apa itu Cinta..... Makna apa yang ada dalam sebuah rasa yang kita sebut Cinta. Bukan tentang siapa... apa, mengapa dan karena apa. Pembahasan yang sering kali membuat langkah terhenti... kasih berakhir... dan sayang yang akhirnya harus berkesudahan.
Ini tentang aku dan dia.... Tentang Rasa antara aku dan dia... Yah kita memang berbeda... namun haruskan dikarenakan perbedaan itu aq dan dia menjadi tabu untuk saling melengkapi satu sama lain... Untuk saling menjaga satu dengan yang lain... dan haruskan karena perbedaan itu aq dan dia harus terpisah.
Ya aku dan dia memang memanggil Tuhan dengan Cara Berbeda... Menjalankan apa yang aku dan dia sebut ritual, kita lakukan dengan cara yang berbeda juga... Dan bahkan sebagian orang mengatakan apa yang aku dan dia jalani adalah sesuatu kesia-siaan... tidak bakal ada ujung dari perjalanan yang aku dan dia lalui.. dan bahkan sebagian orang dengan kejam mengatakan bahwa aku lah yang akan menjadi korban dari apa yang meraka sebut sia-sia, namun bagi aku  dan dia itu layak untuk diperjuangkan.. itu layak untuk mempertaruhkan apa yang ada...
Kadang kala, ingin berteriak.. menjerit dan mengatakan pada semua.. apa yang kalian tau tentang kami... apa yang kalian mengerti tentang apa yang kami lalui.... Ya aku dan dia memanggil Tuhan dengan cara berbeda, dia melipat tangan saat berdoa... dan aku bersujud saat meminta.... Sebagian orang bilang Kami begitu berbeda, apa yang kami perjuangkan... apa yang kami Usahakan... Tidak ada yang mempercayai bahwa kami akan berhasil.. bahwa kisah rapuh ini akan berakhir menyerah kalah pada keadaan.... Dan akhirnya mengorbankan apa yang orang sebut CINTA...... 




Namun sekali lagi... jika ingin melihat lebih bijak... jika ingin melihat lebih dalam... dengan tenang.... tanpa praduga... Hei kami tidak jauh berbeda..... saat kami menghadap... dan meminta kepada Tuhan, baik aku ataupun dia.... sama-sama memejamkan mata.... dan pada saat itu bukankan kami terlihat sama? Bukan kah aku dan dia jadi tidak terlihat berbeda?? Ya Jika Tuhan Ingin semua diseragamkan mengapa bukan hanya aku dan dia, bahkan kalian, mereka pun di ciptakan berbeda.... Aku mempercayai... tiap permasalahan ada pemecahnya... tiap doa pasti ada jawabnya... Yak saat  perbedaan itu di ciptakan... Tuhan menambahkan Cinta... bukan untuk menyamakan apa yang berbeda.... Namun menyelaraskan... apa yang berbeda menjadi sebuah Harmoni...
Sebagian orang akan mengatakan aku dan dia as  A saint.... Namun bagi sebagian lainnya mungkin aku dan dia As A Sinner..... Namun bagi aku dan dia, kami adalah LOVER... aku dan dia Hanya saling Jatuh Cinta.... Bukan Cinta muda-mudi atau ABG yang mementingkan apa yang dikata hingga melupakan apa yang di Rasa...
Dalam ketidak sempurnaanku, dia melengkapi.... dalam kekuranggannya aku menyempurnakan.... Cinta Kami Hanya sesederhana itu... Ini bukan kisah layar kaca, atau dongeng pengantar tidur... Ini Kisah Nyata... apa yang aku dan dia rasa itu adalah benar adanya... Pada nya... dan Pada ku lah kita saling menemukan ritme, nada dan melodi yang tepat... membuat semua terasa menyenangkan.... membahagiakan....
Aku tidak akan mendahului Sang Penguasa Takdirku.. dan mengatakan dia adalah Jodohku... Namun Pada Dunia aku hanya ingin menyampaikan, Jika dia memang bukan pemilik dari Tulang Rusukku.... Maka aku meyakini kita pun akan dipisahkan dengan cara yang baik.... Namun jika memang dia adalah Pemilik dari Tulang Rusukku maka apa yang kurang dari aku dan dia Tuhan lah yang akan melengkapi...
Apa yang kami jalani sekarang... terlihat berat bagi sebagian orang.... Bahkan ada juga yang bilang “endingnya bisa ditebak pasti pisah” . Ya jika memang akhirnya aku dan dia harus terpisah dan tidak ditakdirkan untuk mengucap sumpah dan berkomitment dihadapan Tuhan, maka hal yang aku ingin sampaikan pada dunia.... Tuhan menciptakan sesuatu dengan alasan... maka pertemuanku dengannya pun pasti ada alasannya... Entah untuk apa... Entah karena apa... Tapi buat aku dan dia.. apa yang kami jalani Tidaklah sia-sia
Aku dan dia menjalani apa yang kami yakini berdua....
Aku dan dia memperjuangkan apa yang kami rasa berdua......
Cinta nya padaku tidaklah lebih besar dari Cintaku padanya..... karena keseimbangan inilah kita merasa ini adalah hal yang layak diperjuangkan....
Jika kalian bertanya padaku... apakah tidak ingin menyamakan apa yang menjadi perbedaan diantara aku dan dia, maka aku akan menjawab... aku mencintai dia dengan segala yang ada padanya, dan dengan segala yang kurang di dirinya...
Aku dan dia tidak ingin dunia memahami cara kami memandang c.i.n.(T)a.... yang aku dan ingin kan adalah sedikit rasa menghargai atas apa yang kami jalani
Dengan segala kerendahan hati, aku dan dia hanya ingin kalian mendoakan... bukan menghujat atau menghakimi aku dan dia...
Cintaku dan Cinta nya tidak lah sempurna, namun pada masing-masing diri lah kami melengkapi apa yang kurang. Dan biarkan Tuhan yang menjadi penyempurna semua nya.
 

Rabu, 31 Oktober 2012

Sang Kanvas




Kanvas Putih akan tanpa arti tanpa seorang pelukis dan kuasnya...

Tak berharga... terongok dalam diam, terlupakan sia-sia........

Sang Pelukis datang dengan kuas dan catnya.......

Melukis kanvas dengan apa yang dipikir dan dirasa..........



Tangan sang pelukislah yang memberi nyawa...

Sang pelukislah yang memberi harga... memberi rupa dan memberi ingatan....

Dan seringkali sang pelukis lupa... dalam kanvas ada nyawa.... dalam kanvas ada jiwa...

Hanya karena kanvas tidak mengeluh.. bukan berarti dia tidak punya keinginan....

Kanvas diam karena berterima kasih... karena warna yang dibawa sang pelukis.....



Namun sang pelukis janganlah melupakan... jangan lah mengabaikan....

Lukisan yang indah.. adalah lukisan yang berjiwa....

Sang pelukis mendengarkan saat kuas, cat dan kanvas saling berbicara

Saling menghargai... berterima kasih membetuk harmoni.....

Lukisanan yang akan dikenang masa karena berjiwa.....



Sang Pelukis dengan arogan memilih warna tanpa mendengar suara sang kanvas

Berpikir bahwa selayaknya kanvas harus menerima tanpa mengeluh.....

Mengabaikan jeritan hati sang kanvas... akan warna suram yang dia tuangkan sang pelukis

Mengabaikan... bahwa sang kanvas ingin agar ada bagian putih yang tersisa...

Bagian dimana sang pelukis belum menjamah... bagian yang tidak ingin diwarna oleh sang pelukis...

Tersisa agar bisa membingkai abadi warna sang pelukis pikir sang kanvas...

Namun sang pelukis tidak sadar, seluruh kanvas diberi warna.... sehingga tak abadilah sang kanvas...



Sang pelukis boleh berbangga pada kuas, dan catnya.....

Namun Tanpa kanvas.... jati diri apa yang bisa ditunjukkan oleh sang pelukis...

Kanvas tanpa sang pelukis mungkin tidak akan pernah berwarna...

Namun tanpa sang pelukis.. maka kanvas akan tetap abadi sebagai yang tak berarti....














Senin, 29 Oktober 2012

Hujan Dan Bintang







Aq menyukai bintang.....
Sangat menyukai Sinarnya Yang Nampak Terang.....
Sinarnya yang membuat nelayan tidak kehilangan arah.....
Menuntun perahu dapat berlabuh......

Namun dalam terang nya bintang dimalam hari....
Hujan selalu membuatku jatuh cinta......
Aroma tanah basah yang dihasilkan, bahkan suara petir yang menggelegar
Dalam ketakutan Hujan selalu membuatku nyaman.....

Ya... bagiku kamu Hujanku.....
Pemberi rasa sejuk dalam tiap takutku......
Tanpa Bintang... nelayan masih dapat berlabuh....
Tapi bagaimana benih dapat bertumbuh tanpa hujan.....

Jika seseorang bertanya padaku... plih bintang atau hujan....
Maka aq akan menjawab Hujan....
Aq selalu mrindukan Hujan..... dan akan tetap mencintai hujan.....
Aq tak butuh sinar terang... yang menuntunku pada kepastian...
Yang aq butuh... rasa nyaman yang aq rasa meski dalam gelap dan petir yang menggelegar....
Sebab itu aq mencintai Hujan... sebab itu aq selalu merindukan Hujan....
Dan Bagi ku kamu... adalah HUJAN ku.....